44. Pengakuan_Edited

2250 Kata

Jani pikir, tadi Andra hanya bercanda kalau dia akan datang ke rumah. Namun kenyataannya salah permisa-pemirsa. Andra benar datang ke rumah Jani bersama mama papanya. Jani yang saat itu sedang duduk mengerjakan laporan di ruang keluarga sampai kaget bukan kepalang. Tentu saja dia ingat dengan perkataan Andra saat perjalanan pulang tadi. Andra tidak benar gila dengan melamarnya sekarang, kan? Astaga! Kebetulan Bu Intan yang juga ada di sana menyambut kedatangan Andra beserta keluarganya dengan senang hati. Bu Intan bahkan sampai repot-repot meminta suaminya untuk turun dan ikut mengobrol bersama mereka. Sedangkan Jani sendiri malah takut. Tiba-tiba tangannya tremor, laptopnya saja hampir jatuh kalau tidak ditahan Bu Intan yang sudah duduk di sampingnya. “Awas, Kak, hati-hati!” peringa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN