Sang Empunya Acara

1413 Kata

Aku bingung menghadapi dua perempuan parubaya itu, sama-sama kepo dengan kehidupan orang, aku mana tahu kalau gaun yang ku kenakan ini mahal, yang aku tahu hanya memakainya karena sudah disediakan oleh Mas Naren untukku. “Make up-mu juga bagus, kamu make up dimana?” tanya Cantika sekali lagi. “Terus permata ini, ini berlian? Tidak mungkin, ‘kan?” tanyanya sekali lagi. Aku juga tidak yakin ini berlian, kenapa ada berlian yang ku kenakan diatas kepala? Tidak mungkin. Aku tersenyum saja mendengarkan pertanyaannya, lalu tak lama kemudian seseorang melingkarkan tangannya ke pingganku dan berkata, “Maaf ya, aku habis bertemu teman.” Aku membulatkan mata melihat Mas Naren memegang pinggangku, aku berusaha melepaskan diri, tapi Mas Naren malah makin mengeratkannya, aku kan bilang kalau ke sini

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN