"Gimana untuk pesanan yang terakhir Pak, Wawan?" "Hampir selesai Mbak, target hari ini selesai." Nadhira mengangguk. "Itu berarti kita bisa mulai kerjakan pesanan PT. Nugraha, kan?" "Iya, Mbak. Mereka akan melakukan pengecekan bahan hari ini." Wawan menoleh ragu pada Nadhira, "Harusnya Mbak gak perlu langsung bekerja, bagaimana pun ini masih suasana berkabung." Nadhira tersenyum tipis "Hidup harus terus berjalan, Pak. Ayah juga pasti gak mau kalau aku terus berkubang dalam duka." "Iya, Bapak pasti mau Mbak tetap bahagia." Nadhira tersenyum dengan menunduk. "Pak Wawan tahu gak Ayah saya biasa menyimpan berkasnya dimana?" Nadhira mencari di semua laci, namun tak bisa menemukan apapun. "Mungkin di brangkas Mbak." Nadhira mengeryit. "Brangkas?" Wawan mengangguk, "Biasanya yang penting

