"Kamu bercanda. Aku tahu kamu Joseph Rivaldi Alwena. Kamu tidak membawa wanita ke kamar dan hanya ingin berbicara." Aku menariknya kasar hingga mendekat ke arahku. Aku kembali menekan bibirku ke bibirnya. Lidah Joseph kambali bertautan dengan lidahku. Tangannya menelusuri sisi tubuhku hingga dia menemukan lututku. Dia memisahkan lututku dan menempatkan dirinya diantara jarak yang dia ciptakan. Sialan! Aku ingin merasakan lebih dari ini. Aku meraih ujung kausnya dan menariknya. Dia mengetahui isyarat itu dan memutuskan ciuman kami untuk membuka bajunya dan dilemparkannya ke belakang. Saat ini aku punya ruang untuk menjelajahi dia. Aku menjalankan tanganku di sepanjang lengannya dan tonjolan keras otot bisepnya. Aku menggerakkan tanganku ke dadanya dan menjalarkan jariku di sepanjang otot

