123

1705 Kata

“Maaf,” cicit Bara. Mereka saat ini sudah duduk di dalam restoran di dalam mall, tengah menunggu makanan pesanan mereka disiapkan dan Anita sendiri sedang pergi ke toilet. Makanya Bara baru punya kesempatan untuk minta maaf. Mereka duduk bersebelahan, sementara nantinya Anita akan duduk di depan mereka. Tentu saja, posisi duduk ini Anita yang mengaturnya. “Perasaan barusan tadi baru minta maaf.” “Iya, ini minta maaf lagi karena ngerepotin lagi. Gue usahakan ini minta maaf yang terakhir.” “Jangan Cuma diusahakan, dong. Tapi juga dipastikan. Bukan apa-apa, aku cuma kasihan sama Bu Anita kalau terlalu berharap. Bisa-bisa nanti beliau merasa ditipu padahal aslinya salah paham.” Bara menghela napas pelan. “Gue sudah jelasin, Puspa. Masalahnya sekarang itu bukan salah paham, ini Mama yang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN