Cass bergegas memerintahkan nakhoda agar menuju pulau lain di tenggara Bali tersebut. Senyum tak henti berkembang di wajahnya. Deon tak henti memperhatikan pemandangan yang tidak biasanya itu. Seorang Rexton Orville tersenyum tanpa sebab selebar itu adalah sesuatu yang langka. “Aku tak bisa membayangkan andai saat kamu tiba di pulau tersebut, ternyata kosong. Hanya ada penghuni alam lain…” Deon terkekeh. Cass menatapnya dengan kesal, “Kalau sekali lagi kamu berkomentar, aku akan meninggalkanmu di alam lain.” Deon menahan tawanya. Si Cass jadi perasa sekali. Kapal pun bergerak menuju lokasi yang dimaksud. Sepanjang jalan, Cass hanya berjalan mondar mandir dengan tidak sabar. Padahal yacht sudah bergerak cepat dengan kecepatan lima puluh knot di atas rata rata standar. Ia memutu

