Brahm Pov Aku masih kesal dengan sikap Karina yang tidak memperdulikan perasaanku setelah mendapatkan pesan dari mantannya itu. Walaupun aku tahu seharusnya tidak berharap banyak dengan perasaaan Karina saat ini, tetap saja perasaan tersaingi membuatku tidak nyaman. Apa Karina benar-benar tidak dapat menerimaku sebagai suaminya? Atau jangan-jangan dia masih memikirkan mantan suaminya. Kalau boleh jujur tentang perasaan, aku memang mencintai Karina. Apalagi sejak kami resmi menikah walaupun baru seminggu bersamanya dalam satu atap, tapi aku merasa nyaman di dekatnya. Seperti kemarin saat kami saling tidak bicara, yang penting ia berada di dekatku sudah membuatku tenang. Melihatnya tertidur dengan televisi menyala adalah pemandangan menyenangkan bagiku, setidaknya ia menungguku bekerja sa

