"Ahk." Sachi terpejam. Memiringkan wajahnya menolak dikecup Akira. Sesaat Akira merasa hampa tapi dia langsung bisa mengontrol mimik wajah. Pria bermata sipit itu tersenyum menawan. "Apa yang kau tertawa kan?" Sachi mau tau mengapa dia malah terkekeh. Apa pria itu sedanb mentertawakannya setelah tadi memandangnya seolah terkesima. "Ha ha ha... Kenapa kamu malah berpaling. Aku hanya berniat membetulkan maskara di ujung matamu." Pria itu menunjuk wajah Sachi membuat gadis itu malu. Sial, dia fikir Akira mau menciumnya. Lalu sekarang bagaimana Sachi mesti bersikap di depannya. "Ayok kita pergi. Aku tidak ingin telat dihari pernikahanku!" Dia jalan lebih dulu tanpa menunggu Akira. Akira terkekeh. Gadis itu menarik, terlihat tidak butuh tapi dia yakin jika gadis itu tadi mengharapkan ada