Bab 1 Siapa Aina?

1334 Kata
Notifikasi yang beruntun dari f******k membuat Andara tersenyum simpul,  ia meninggalkan rekapan pesanan kue sebentar untuk membuka smartphone-nya. Baru beberapa menit dia mengunggah fotonya bersama Rafi saat liburan akhir pekan kemarin, ratusan like dan puluhan komen sudah memenuhi status wanita itu. Kebanyakan dari para sahabat, dan pelanggan toko kue. Beberapa dari teman sekantor suaminya. Bundanya Andra Mesra terus ya, Bun. Ikut seneng lihatnya Meisya Azzah Waduh, mesranyaaa … bikin iri saja nih, Bunda Andara. Anjarwati Awaas … suaminya diambil pelakor entar wkwkwk. Dalia Putri Langgeng terus ya, Mbakkuuu :-* Lani Emilia Ada duplikatnya Mas Rafi nggak, Ra? Kalau ada buatku satu XD   Wanita yang baru menginjak usia 29 tahun itu hanya tersenyum membaca komentar-komentar tersebut, lalu menggerakkan jemarinya di atas layar ponsel membalasnya satu per satu. Kemudian sebuah notifikasi yang baru muncul membuat senyumnya semakin lebar. Rafi memberikan love pada statusnya. Andara tahu suaminya tidak akan meninggalkan komentar, karena jika ia berkomentar pasti statusnya akan semakin ramai dengan candaan dari teman-teman mereka. Andara sangat bersyukur dengan kehidupan yang ia dapat sekarang. Suami tampan yang baik hati, perhatian, dan tidak pernah membuatnya kecewa selama tujuh tahun pernikahan. Rafi baru berusia 21 tahun ketika menikahi Andara, sementara saat itu dia sudah menginjak usia 22 tahun. Namun perbedaan usia satu tahun bagi mereka tidaklah berarti apa-apa, siapa pun bisa melihat kehidupan rumah tangga mereka berjalan normal dan harmonis. Satu tahun menikah, keluarga kecil mereka dihangatkan dengan kehadiran bayi perempuan yang manis dan menggemaskan. Andara memberinya nama Kasih Cahaya Mentari, perwujudan dari rasa terima kasihnya pada sang suami. Dan sepertinya Tuhan tidak ingin menghentikan kebahagiaan mereka sampai di situ, delapan bulan setelah melahirkan Kasih, Andara kembali hamil anak kedua. Bayi yang kemudian terlahir prematur itu berjenis kelamin perempuan juga dan diberi nama Cinta Cahaya Alaia. Kasih dan Cinta yang besar bersama terlihat seperti anak kembar, apalagi mereka juga sering memakai baju yang serupa. Setelah selesai membalas komentar-komentar, Andara kembali berkutat dengan rekapan pesanan kue dari toko kue yang ia buka tiga tahun lalu. Happy Sun Bakkery & Cake. Dia memulai usaha itu sendirian, tidak mudah karena saat itu kedua putrinya masih balita dan Rafi masih kuliah. Hanya tekat kuatlah yang membuatnya terus maju. Untuk mendukung keputusannya, dia mempekerjakan seorang asisten rumah tangga. Dengan harapan penghasilan tambahan yang akan dia dapatkan dari toko kue nanti mampu menutup semua pengeluaran tambahan. Untungnya biaya kuliah suaminya itu masih ditanggung oleh mertua dan mereka tidak harus membayar sewa kontrak rumah karena tante Andara mengizinkan mereka menempati rumahnya yang kosong secara cuma-cuma. Mulailah Andara membuka toko kuenya di garasi rumah tantenya. Pada akhirnya, tangan dingin dan keuletannya sama sekali tidak mengecewakan. Toko kue yang ia rintis berkembang pesat hanya dalam kurun waktu yang singkat. Sekarang dia sudah memiliki toko sendiri yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah, ada lima karyawan yang membantunya, dua di depan dan tiga di dapur. Dia juga berhasil membayar DP untuk rumah tantenya, dengan cicilan yang ringan. Bahkan dia bisa membeli sebuah mobil MPV secara cash meski dalam kondisi bekas. Alarm pada smartphone wanita itu berdering, Andara menutup buku rekapan dan meraih ponselnya, mematikan alarm, lalu bersiap-siap untuk menjemput kedua putrinya dari sekolah. ****** Sebagai pengusaha, Andara paham sekali jika peran media sosial sangat penting untuk kelangsungan bisnisnya. Karena itu dia berusaha selalu aktif  di f******k dan **. Paling tidak sehari sekali dia akan mengunggah foto di sana, bukan hanya foto-foto kue untuk promosi, tapi juga foto-foto kebersamaan keluarganya, bahkan ia sering mengunggah fotonya bersama Rafi yang menampakkan kemesraan, dengan caption betapa sempurnanya laki-laki yang sudah ia nikahi. Biasanya status seperti itu yang akan ramai like dan komentar, meski tidak sedikit juga yang iri dan meninggalkan komentar-komentar bernada sumbang, Andara tidak terlalu memedulikannya. Baginya, itu salah satu trik untuk mem-branding diri. Menurut Andara, seorang pengusaha tidak boleh tertutup dan merahasiakan identitas, setidaknya para pelanggan harus tahu mereka berhubungan dengan siapa sehingga kepercayaan akan tercipta di antara mereka. Hal itu cukup berhasil, karena dari media sosiallah Andara dekat dengan para pelanggannya. Sore ini setelah kedua putrinya mandi dan dia selesai menyiapkan hidangan untuk makan malam nanti, Andara duduk di teras samping rumah menemani Kasih dan Cinta yang asyik main boneka. Sambil menunggu Rafi yang sedang mandi, dia berniat mengunggah sisa foto liburan mereka. Kemudian dia ingat ada beberapa foto yang diambil dari ponsel Rafi. Dia pun segera ke kamar. Ponsel Rafi terletak di atas meja samping tempat tidur, Andara mengambilnya. Namun ternyata suaminya itu sudah mengganti kata kunci pada telepon genggamnya. Sambil membawa benda itu, Andara ke kamar mandi dan menanyakan kata kunci pada Rafi. “Mas, password hapenya apa? Kok nggak bilang-bilang kalau udah ganti,” seru Andara dari luar kamar mandi. Suara air dari shower yang mengalir langsung berhenti. “Emang mau ngapain, Dek?” sahut Rafi balik bertanya. “Aku mau mindahin foto-foto yang kemarin diambil dari hape Mas.” “Nanti Mas kirim saja ke w******p ya, ini sebentar lagi Mas selesai kok.” “Emang password-nya apa sih?” Tidak ada sahutan, mungkin Rafi tidak mendengar karena dia sudah membuka keran shower lagi. Sambil mengerutkan keningnya, Andara mengembalikan smartphone suaminya ke meja dan kembali ke teras samping. Malam itu Andara tidak bisa tidur. Ucapan lama seorang teman tiba-tiba terngiang kembali di telinganya. “Kalau suami udah mulai main kunci hape mereka, kita wajib curiga. Pasti ada yang dia sembunyikan.” Andara mencoba menanyakan lagi kata kunci ponsel suaminya saat makan malam tadi, tapi Rafi malah mengalihkan percakapan tanpa menjawab pertanyaannya. Sebenarnya dia bisa saja mendesak, tapi dia tidak punya keberanian untuk itu. Meski tidak ada komitmen untuk menghargai privasi masing-masing dengan tidak membuka ponsel pasangan, selama ini dia tidak pernah lancang membuka-buka smartphone suaminya hanya untuk sekadar menyelidiki pria itu. Paling jauh membuka galeri foto. Begitu pun dengan suaminya, dia tidak pernah membuka-buka ponsel Andara kecuali diminta untuk membalaskan pesan. Tapi sebelumnya Rafi tidak pernah mengunci telepon genggamnya. Kenapa sekarang dia menguncinya? Dan sejak kapan? Pertanyaan-pertanyaan itu mengganggu Andara. Perlahan dia beringsut dan bangun dari tempat tidur, dengan mengendap menuju ruang kerja suaminya. Rafi meninggalkan laptopnya di ruang kerja, entah kenapa Andara jadi berniat membuka f******k suaminya. Begitu laptop menyala dan jaringan internet tersambung, Andara mengetikkan alamat situs web yang dituju. Dia mengerutkan kening ketika layar laptop hanya menampilkan halaman awal f******k, bukannya halaman f******k suaminya. Biasanya Rafi tidak pernah log out dari f******k di laptop, tapi tampaknya sekarang dia melakukannya. Andara merasa bimbang, kecurigaan semakin memenuhi hatinya. Apa yang sebenarnya suaminya itu sembunyikan dari dia? Notifikasi email dari laptop mengagetkan Andara, reflek dia meletakkan kursor pada tanda email di sudut bawah laptop dan mengekliknya. Email terbuka. Ternyata hanya pemberitahuan dari f******k. Andara hampir menutup kembali email itu kalau saja matanya tidak menangkap sebuah nama pada pemberitahuan tersebut. Aina Alnira membalas komentar Anda pada statusnya. Aina … nama itu terlihat familiar di mata Andara, tapi dia tidak ingat siapa dia. Andara kembali ke jendela yang menampilkan halaman awal f******k dan masuk menggunakan akunnya. Di kolom pencarian f******k, dia mengetikkan nama Aina Alnira. Ada satu nama dengan mutual friend suaminya yang ditampilkan. Dia langsung mengeklik nama itu. Akun itu diprivat. Andara hanya bisa melihat foto seorang wanita cantik terpasang di profil, dia tidak mengenalinya. Tapi dia melihat nama suaminya pada nama orang-orang yang memberikan like di foto tersebut. Andara kembali ke email, dia mengetikkan nama yang sama di kolom pencarian email, berniat mencari tahu apa saja aktifitas f******k suaminya yang berhubungan dengan wanita bernama Aina itu. Namun Andara tidak pernah menyangka dia malah menemukan hal lain pada pencariannya. Hal lain yang membuat dadanya sesak. Puluhan foto wanita itu dikirim dari email ini ke email lain suaminya yang tidak pernah ia tahu. Bukan hanya itu, beberapa screenshoot percakapan mereka di w******p pun ikut dikirimkan. Tidak ada yang v****r pada screenshoot percakapan itu, tapi dari tampilan screenshoot itu Andara tahu beberapa percakapan dilakukan sejak dia belum menikah dengan Rafi. Beberapa lagi percakapan baru. Kemudian Andara mengingatnya … dulu, di awal pernikahannya dengan Rafi, Andara pernah menanyakan berapa mantan pacar suaminya. Rafi menjawab satu. Dan ketika Andara menanyakan siapa namanya, pria itu menjawab: Aina.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN