Part 14

1168 Kata

Plakk Plakk Bunda Lina kaget melihat putrinya ditampar. Bukan, Bukan Ayah Tara yang menamparnya. Tapi, Angga. Bahkan Ayah tara dan twins pun kaget. Sebab, Angga tak pernah ringan tangan pada perempuan. Angga menampar Ale di sisi kiri duakali membuat pipi Ale terasa kebas. Bahkan dipipinya tercetak tangan Angga. Ana yang melihat itu bersorak kemenangan dalam hati. 'Perlahan, lo bakalan hancur Alexia! HAHA.' Batin Ana. "Kalau waktunya tiba. Gue harap, lo gak ngemis buat minta maaf sama gue!" Ucap Ale tegas memegangi pipinya dan berlalu menaiki tangga menuju kamarnya. Ale tak membalas perlakuan Angga karna mengingat bahwa ia adalah kakak dari raga yang ia tempati saat ini. Ia harus bersabar sampai waktu itu tiba. Tentang bukti? Ada, hanya saja bukti itu masih belum kuat. Angga menatap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN