Obsesi yang berbahaya

491 Kata
BAB 16 – OBSESI YANG BERBAHAYA Ruangan terasa lebih panas dari seharusnya. Antara genggaman Grayson yang mencengkeram pinggangnya erat dan tatapan matanya yang penuh bahaya, Exelina bisa merasakan intensitas yang nyaris membakar. Ia bisa saja mendorong pria itu menjauh, tetapi ia tidak melakukannya. Ia ingin melihat sejauh mana Grayson akan membawa permainan ini. "Kau tidak takut padaku, bukan?" Grayson berbisik, suaranya rendah, hampir seperti racun yang manis. Exelina tersenyum tipis, menatap langsung ke matanya. "Seharusnya aku takut?" Grayson terkekeh pelan, jemarinya naik ke lehernya, menyapu kulitnya dengan sentuhan yang nyaris terlalu lembut. "Terkadang aku bertanya-tanya, apakah kau benar-benar menyadari dengan siapa kau berurusan, Nonaku?" Exelina tidak bergeming. "Terkadang aku bertanya-tanya, apakah kau menyadari bahwa aku tidak peduli." Tatapan Grayson menggelap. Dalam satu gerakan cepat, ia membalikkan tubuh Exelina, membuatnya menghadap dinding. Nafas pria itu terasa di telinganya, panas dan mengancam. "Aku bisa menghancurkan siapa saja yang menggangguku," bisiknya, tangannya kini menekan ringan di pinggang Exelina. "Liam, Alexandre, atau siapa pun yang mencoba mendekatimu." Exelina tersenyum samar. "Kau pikir aku adalah sesuatu yang bisa direbut dan diperebutkan begitu saja?" Grayson tertawa kecil, tetapi tidak ada kelembutan dalam suaranya. "Bukan. Kau adalah sesuatu yang hanya aku yang bisa miliki." Keheningan menggantung di antara mereka. Akhirnya, Exelina menolehkan kepalanya sedikit, menatap Grayson dari sudut matanya. "Terlalu percaya diri bisa berbahaya, Tuan Walker." Grayson menarik napas dalam, seolah mencoba mengendalikan sesuatu dalam dirinya. Lalu, perlahan, ia melepaskan genggamannya dan mundur. "Dan terlalu keras kepala bisa menghancurkanmu, Exelina." Exelina berbalik, kini benar-benar menghadapnya. "Kita lihat saja siapa yang lebih dulu hancur." Tatapan mereka terkunci dalam perang tanpa suara. Tidak ada yang ingin mengalah. Tidak ada yang ingin tunduk. Tapi satu hal yang pasti— Obsesi ini semakin berbahaya. --- Keesokan Harinya – Kantor Grayson Walker Exelina berjalan masuk ke gedung megah milik Grayson, diiringi tatapan penuh rasa ingin tahu dari para pegawai. Ia bisa merasakan bisikan-bisikan mereka—tentang siapa dirinya dan apa hubungannya dengan CEO mereka. Namun, Exelina tidak peduli. Ia masuk ke ruangan Grayson tanpa mengetuk, menemukan pria itu tengah duduk di balik meja besar, mengenakan setelan hitam yang membuatnya tampak lebih berbahaya dari biasanya. "Tidak ada janji temu, Nonaku?" suara Grayson terdengar datar, tetapi ada kilatan godaan di matanya. Exelina melangkah mendekat, lalu meletakkan sebuah berkas di atas mejanya. "Kau harus melihat ini." Grayson mengambil berkas itu dan mulai membacanya. Raut wajahnya berubah serius dalam hitungan detik. "Liam," gumamnya pelan. "Dia mulai bergerak." Exelina menyilangkan tangan di dadanya. "Sepertinya dia tidak hanya ingin merebutku darimu, tetapi juga bisnis yang selama ini kau lindungi." Grayson menutup berkas itu dengan keras, lalu berdiri. "Kalau begitu, aku harus memastikan dia tidak mendapatkan keduanya." Exelina tersenyum tipis. "Aku penasaran, bagaimana caramu melakukannya?" Grayson mendekat, menatapnya dalam. "Dengan caraku sendiri." Exelina tertawa kecil. "Aku suka melihatmu bertarung, Tuan Walker." Grayson menyeringai. "Dan aku suka melihatmu tetap berada di sisiku." Tapi, apakah itu cukup? Atau obsesi ini akan membawa mereka pada kehancuran yang tidak terelakkan? --- TO BE CONTINUED…
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN