*Membaca Alquran lebih utama*
Brakk!
"Apa itu?" Batin Nabila. Ia merasa sangat takut sekarang, astaga.
Brakk!
Kembali suara itu terdengar lagi, hingga secara tidak sadar ia mengambil ponsel miliknya dan langsung menghubungi Dito yang mungkin sedang tertidur.
"Pak. To-tolong... Itu di dapur ada suara."
Tak lama panggilan terputus dan Nabila baru sadar jika ponselnya dalam keadaan lowbat. Nasib sial nya malam ini, percuma ada Dito dan juga Andrian yang tidur di kamar sebelah.
Dengan terpaksa dan modal nekat. Nabila pada akhirnya memutuskan untuk keluar dari kamar dan melihat apa yang terjadi di dapur. Dengan pelan ia membuka pintu kamarnya dan berjalan mengendap-endap.
Jantungnya berdetak dengan cepat, dan keringat dingin sekujur tubuh tidak menyurutkan langkah Nabila yang se
