7

1072 Kata
Pagi menjelang siang. Aku bangun dari tidur ku. Dan menggeliat, sungguh sesuatu yang menyenang kan saat bangun tidur. Aku melihat jam, sudah jam 10. Aku sedikit kesal sebenar nya. Aku selalu saja bangun siang. memang sih bangun pagi juga gak ada kegiatan. Sebab yang aku kerjakan kebanyakan siang dan malam hari. Siang hari aku jumpa dengan prospekan. Malam hari aku melanjutkan menulis novel. Krrrttt...kkkrrttt...kkkrrrttt... Suara getar dari hp ku di atas meja. Aku melihat kearah meja kecil dalam kamarku. Meja yang biasa aku pakai tempat aku menulis. Disana sudah tersedia juga kopi hitam oleh istriku. Sebelum istriku berangkat kerja dia selalu menyediakan kopi hitam untuk ku. Sebentat penyesalan kembali datang dalam hatiku. Kenapa aku bisa jatuh cinta lagi. Padahal istri ku kurang apa. Bahkan dia tidak pernah membicarakan kerkurangan ku. Sesaat aku termenung, kemudianberjalan ke kamar mandi untuk mencuci muka. Selesai mencuci muka. Aku kembali ke kamar. Aku merenungkan kembali hidup ku. sebatang rokok ditangan, di tambah kopi alangkah nikmat nya hidup ku. Itu andai tidak ada perasaan cinta terhadap seorang insan yang aku panggil BK. Ya, Bk... Jangan-jangan wa itu dari dia. Aku mengambil hp ku, dan membuka pesan wa. " Temui aku di arifin sekarang. Aku otw." Begitulah pesan wa nya. Duh... Selalu saja pesan dadakan. Awal ketemu hanya waktu 15 menit. Sekarang lansung kesana. Aku lansung berdiri tanpa membalas WA. Dan menuju kamar mandi untuk mandi. Selesai madi, aku memakai pakaian yang telah di siap kan istri ku. Aku sempat sesaat merasa berdosa. Istriku yang benar-benar sayang padaku. Aku khianati dengan membagikan perasaan cinta. Biasa nya andaipun aku bermain dengan perempuan. Aku tak pernah sedalam ini. Ini belum apa-apa aku sudah jatuh cinta. Saat keraguan datang, disana peran hati berbicara. Perasaan rindu pada BK melebihi keraguan yang datang. "Aku otw" Kataku melalui wa. Dalam perjalanan menuju cafe di jalan arifin ahmad. Bermacam-macam dugaan datang padaku. "Apakah benar-benar dia mau jumpa aku karena dia tertarik, atau jangan-jangan karena kontrak di status wa ku yang dia lihat." Itu salah satu dugaan hati ku. "Jangan-jangan dia mau mengenalkan cowok nya padaku. Untuk membandingkan bahwa aku ini bukan lah apa-apa" Tanpa terasa, sampai juga aku di cafe yang di janjikan. Sebuah cafe di pertengahan jalan arifin ahmad tepat di sebelah hotel grand hotel. Aku parkirkan motorku di parkiran. Kemudian melangkah sambil celingak celinguk mencari BK. Di kejauhan di meja paling ujung dekat dengan kolam ikan. Aku melihat dia duduk sendirian. Aku melihat sekeliling cafe Kelihatan nya cafe ini gak banyak pengunjung. Padahal nuansa nya cukup alami. Dengan hiasan tumbuhan liar di tambah dengan kolam ikan di tengah-tengah cafe. Di tepi ujung kolam, ada meja berjejer empat buah. Di antara meja ada dinding setinggi pinggang, Atap nya dari daun rumbia. Mirip dengan pondok lah. Sehingga bisa untuk b******u. Tadi nya aku takut dia membawa cowok nya. Ternyata tidak. Dia sendiri duduk melihat aku dengan tajam. Tapi entah lah. mana tahu dia habis jumpa dengan cowok nya. Ah pikiran ku memang sering berfikir negatif. Macam aku lajang aja. " Udah lama nunggu..?" Tanya ku. saat baru sampai di dekat nya. "Lima menit lagi mu gak datang, aku pulang." Katanya. Mendengar jawaban nya, aku jadi serba salah. Sesaat diam membela bicara antara kami. Waktu jadi sepi-sepi bisu. "Selamat ya..." Ucap nya. " Untuk apa..?" Kataku. "Buku mu sudah di kontrak." Kata BK. "Ya terimakasih.." Jawab ku singkat. Aku menatap matanya. "Boleh kah aku bicara tanpa kamu harus pergi. Dan dengarkan aku sampai akhir aku bicara." Ucap ku. Entah kenapa, aku lansung bicara begitu. Mungjin karena sudah bosan menghadapu keadaan ini. "Silahkan" ucapnya. "Aku gak tahu kenapa kamu menghindar. Namun aku akan terus mengejar sampai aku tak sanggup lagi berdiri." Ucap ku. Sambil bicara tangan nya aku genggam. "Seiring sejalan waktu. Lelah menunggu dan mencari adalah aku. Namun bebayang mu terus menghindar. Seakan aku adalah gelap." Ucap ku. Tangan ku telah mengelus lutut nya. "Aku tahu, aku tak pantas bahkan mengucapkan kata- kata suka padamu. Sebab kau adalah bidadari Sorgaku yang di utuskan Tuhan ke bumi. untuk mengajari aku akan sebuah arti diri di balik diri yang tak berarti." Ucap ku. Tangan ku terus mengelus lutut nya. Kemudian bergerak ke Paha nya di balik rok nya. Paha mulus itu mulai tersingkap. Aku Seakan di aliri tenaga listrik. Aku menatap matanya yang mulai sayu. Dia menatap tajam mataku. Tidak ada penolakan. Bahkan dia seperti menikmati tangan ku di pahanya. Aku terus mengusap pahanya hingga pangkal paha. Sehingga celana dalam warna putih nya mulai kelihatan. Aku mengusap sesuatu yang indah di balik celana nya. "Hmm..." Dia melenguh. Aku memasukan jari ku di sela celana nya. Ada goa basah yang kutemui disana. Dia memejam kan mata. Tangan nya aku tarik dan aku letakan di senjata rahasia ku. Dia mulai menggenggam senjataku. Dan memeham kan mata. Deru nafas bergemuruh antara kami. "Stop... ada orang.." Katanya. Aku melihat ke arah yang dia lihat. Pelayan cafe datang dengan baki berisi minuman dan makanan yang kami pesan. "Dasar pelayan gak tahu waktu. Satu jam lagi kek datang." ucap ku mengutuk dalam hati. "Ini pesanan nya." Ucap pelayan cafe. "Terima kasih." Ucap ku. Setelah pelayan pergi. Ada canggung fi antara kami. "Kamu mau apa..?" Tanya nya menatap ku tajam. " Maaf.." Ucap ku. " Jawab aku.." Katanya. Aku paham ini mungkin pertemuan terakhir kami. Tapi bagaimanapun aku bahagia hari ini. " Ayo jawab.." Katanya. "Aku ingin memiliki mu." Ucap ku. "Kamu punya istri." Katanya. "Iya" Jawab ku. "Bagaimana dengan istti mu." Katanya. "Dia baik bahkan sangat baik." Ucap ku. "Lalu kenapa bisa begini..?" Katanya. Aku seakan di hakimi oleh pertanyaan pertanyaan dari nya. "Begini..." Kataku sambil memegang tangan nya. Dia tidak menepis tanganku. Namun aku tidak berani lagi melakukan hal seperti tadi. "Aku gak tahu kenapa perasaan ini datang melanda aku. Aku juga gak tahu aku harus bersyukur atau mengutuk dengan perasaan ini. Namun yang aku tahu aku ingin melihat mu bahagia. Mungkin bukan dengan ku bahagiamu. Tapi setidak nya buarkan aku memanggil Mu Bidadari SorgaKu. Tau akan aku singkat menjadi BK." Ucap ku. "Sudah berapa perempuan yang di panggil BK..?" Ucap nya. "Hanya kamu..." Ucap ku. "Aku harus pergi kerja. Nanti kitacari waktu untuk membahas BK itu." Katanya. "Tapi, pesanan ini baru datang." Ucap ku. "Bungkus aja." Jawab nya. "Baik, tapi benarkah akan ada waktu untuk membahas BK itu." Kataku. "Iya..." Jawab nya. Kemudian dia pergi berjalan ke arah kasir. Dan membayar bill kami. Aku masih terdiam melihat nya. Budadari Sorgaku. Telah lahir di dunia ini.. Kelak aku akan membahas degan nya tentang arti.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN