Hidup di dunia ini bagaikan musafir. Ada tempat kembali yang sebenar-benarnya jadi tujuan. Bisa jadi surga atau neraka yang menanti di ujung perjalanan, itu tergantung dari bagaimana bekal yang dibawa.
🌺🌺🌺
Sesaat perjalanan mereka amat menyenangkan. Sesaat kemudian berganti sepi pula. Tak banyak bahan pembicaraan untuk mengisi waktu tiga jam, maka Bagas menyetel audio ceramah saja supaya tak terlalu monoton situasi diam mereka.
“Bosan?” tanya Bagas melirik gadis di sisinya yang bersedekap tangan di d**a dengan wajah datar.
Windi tak yakin. Bukan bosan, tapi sedikit ke arah sana. Sejak diberitahu akan berkunjung, dari sana otak Windi terus memikirkan akan seperti apa pertemuan itu berlangsung. “Saya memikirkan akan bagaimana sambutan keluarga Anda nantinya. Jujur saja, saya takut ka
