Sebelas

1607 Kata

Komputer di depannya sudah dalam kondisi padam, semua barang yang tdinya berceceran di atas meja kerjanya, sudah rapi dan sebagian masuk ke dalam tasnya. Gempita sudah siap untuk pulang dari kantor setelah menyelesaikan semua pekerjaannya. Dia menenteng tas miliknya, memutar tumit untuk keluar dari ruangan. Namun belum sempat langkahnya mencapai pintu masuk ruangan, sebuah suara yang sudah dia hapal dalam dua hari ini, membuat langkahnya berhenti. "Kamu mau pulang sekarang?" Tersenyum kikuk, Pita mengedarkan pandangannya ke sekitar. "Iya, Pak," jawabnya dengan nada pelan. Dia merasa tidak nyaman, gelisah karena berada di kondisi yang sama sekali tidak dia inginkan. Kondisi dimana semua orang akan semakin salah paham dan menuduh dirinya dengan sengaja menggoda Marvin, Kepala Divisinya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN