"Minggir!" Ahza menepis kasar tangan Wirda, ia bergegas keluar lalu berlari dengan penuh khawatir menghampiri Fatma. "Astaghfirullah! Darah, Bu, kita ke rumah sakit ayo." Rasa panik menyelimuti hati Ahza. Dengan cepat ia menggendong Fatma, raganya yang semula lemah kini telah kuat kembali, menyaksikan Fatma yang sedang kesakitan merupakan sebuah awal kekuatannya. "Ughhh! Sakiiit!" erangan Fatma terdengar memilukan. "Ahza, pake mobilku saja ya, dan Ibu lebih baik titipkan anak-anak dulu ke tetangga terus nanti baru nyusul ke rumah sakit." Usul Fatan ia pun tak kalah paniknya dengan Ahza. "I-iya Fatan, cepat bawa Fatma nanti Ibu nyusul sekalian bawa barang-barangnya." Tubuh renta wanita itu bergetar hebat, pasalnya baru kali ini ia menyaksikan Fatma dalam kondisi seburuk ini. Mobil mil

