Abbas mendorong tubuhku masuk ke dalam lift saat pintunya mulai bergerak hendak menutup. Aku yang tidak menyangka akan perbuatannya terhuyung dan menabrak Husniah yang berdiri tepat menghadap pintu. Jika tidak segera kutangkap dan menariknya dalam pelukanku, mungkin tubuh mungil itu sudah menghantam dinding lift. Dasar Abbas tak punya adab, hampir kumaki pria itu. Bertahun-tahun menjadi suaminya, tidak pernah sekalipun aku bisa memeluknya seperti ini. Dari tubuhnya tercium aroma parfum manis seperti permen karet, membuatku ingin menelannya bulat-bulat. Untuk beberapa saat, aku merasa hanya ada diriku dan dirinya di tempat ini. "Pak Han, anda sepertinya menikmati sekali memeluk gadis muda, ya," sindiran dari Wisnu langsung menyadarkanku. Husniah yang tadi kurasakan memelukku dengan er

