Ardi hanya bisa melihat dengan tidak berdaya saat Ella dipindahkan dari ruang UGD menuju ke ruangan bersalin. Mengikuti saat tubuh istrinya itu di dorong di atas bed. Sampai masuk ke dalam ruangan tindakan. Dia berhenti di sana, karena dirinya tidak diijinkan masuk ke dalam. Hanya bisa menunggu dengan cemas di depan ruangan. Detik demi detik berlalu berganti menit. Menit demi menit pun bergulir mengikuti putaran waktu. Waktu yang terasa begitu panjang dan lambat sekali berjalan bagi Ardi saat ini. Perut Ardi sudah terasa mulas dan melilit saking cemasnya memikirkan keadaan Ella. Dia bahkan tidak memperdulikan bau amis yang menempel di tubuhnya. Bau yang berasal dari cairan merah nan mulai mengering di kedua telapak tangan, lengan, bahkan mengotori kemeja yang dia kenakan, darah Ella.

