"Hidup ini pilihan. Apapun yang membuatmu sedih, tinggalkanlah... tanpa rasa takut akan hilangnya kebahagiaan di masa depan."
Kringggggggggg
Kringggggggggg
Kringggggggggg
Sinar matahari yang membuat hangat penjuru bumi, cuaca hari ini sangat cerah.
Pukul 06.40 Suara bel berbunyi di madrasah aliyah, di ponpes Al -fatiha, menandakan, agar segera santri masuk untuk segera memulai kegiatan belajar mengajar, begitu pula Alyssa, tahun ini menginjak tahun ajaran baru, tepat kelas 3 di MA abi nya, Alyssa termasuk anak yang cerdas dalam segela mata pelajaran apalagi suara tartil nya yang indah yang menambah nilai plus dalam dirinya.
Namun perasaan neng Alyssa tak secerah cuaca hari ini, dia dirundung galau, iya galau.
Pletakk "Au sakit tau" lalu menoleh ke syifa yang duduk di bangku sebelahnya.
"Makanya neng jadi orang jangan nglamun kesambet gak lucu kali, di lihat santri lainya hehehehe" ucap syifa sambil nyengir kuda.
"Ngawur aku gak nglamun yo" sambil menatap sinis syifa.
"Uwes rausah ditutupi, aku pasti tahu kalau kamu itu ada masalah, cerita dong neng sama aku, kita kan Bff".
Sambil bergaya alay dan tanganya membentuk love.
"Heleh ualayy kamu, nanti aku ceritain ke kamu setelah pulang dari madrasah, aku tunggu kamu di gazebo depan dalem ya syif" ucap alyssa dengan serius.
"Siyappp buk boss" sambil bersikap hormat seperti upacara.
Alyssa sebenarnya tidak ingin kalau syifa memanggilnya dengan sebutan neng, namun apalahdaya, dia tetap bersikukuh memanggilnya neng karna wujud hormat nya kepada abah nya alyssa, yakni kiai di pesantren itu.
Jam menunjukkan pukul 2 siang,
Suara bel berbunyi lagi menandakan kegiatan belajar mengajar di MA telah usai.
"Syifa ingat pesen ku lho, awas sampek kamu lali" dengan wajah yang seperti ingin membunuh orang.
"Iya iya, tenang buk bos" balas syifa.
Setelah berganti seragam dengan gamis sehari² alyssa menunggu syifa di depan gazebo ndalem,namun yang ditunggu belum juga datang, lalu umi kesayanganya, umi zahrana menghampirinya.
"Nunggu siapa to nduk kok kayaknya kamu bingung sekali" ucap umi nya seraya ikut duduk di gazebo menemani Alyssa.
"Ini umi , aku lagi nunggu syifa, aku suruh dia ketemu di gazebo, tapi sampek sekarang belum juga dateng" ucap alyssa.
"Ya ditunggu to nduk, siapa tahu kalau dia masih sibuk, emangnya ada urusan apa to, kok kayaknya penting sekali"
Ucap umi zahrana.
"inggih umi, hmm nanti juga umi tahu, ini urusan anak muda umi" ucap alyssa sambil nyengir kuda.
"Wealah anak umi sudah besar, sudah mau nge rumi tentang gus gus ya" goda uminya.
"Lholholho, umi ini ada ada saja, kurang kerjaan apa bicarain gus gus" ucapnya sambil mendengus.
"Ya siapa tahu nduk, lho itu kayaknya nduk syifa, yaudah umi masuk dulu, mau tak buatin minuman dulu" ucap uminya sambil berdiri.
"Lho umi mboten usah repot-repot to, lhawong ndak terlalu penting niki". Ucap alyssa sambil ikut berdiri
" uwes nduk rapopo, mumpung umi lagi nganggur iki" balas umi nya
" beneran umi" ucap alyssa memastikan
"Iya sayang" sambil tersenyum manis
"Ana uhibbuki fillah umi" sambil memeluk tubuh umi nya, yang sudah berumur 45 tahun namun masih tetap cantik dan awet muda
"Ana uhibbuka fillah juga sayang, yaudah umi masuk dulu ya ke dapur" membalas pelukan putri tercintanya.
"Iya umi" balasnya sambil tersenyum
Alyssa sangat mencintai umi nya, dari dulu memang alisya tidak suka kalau umi nya kecapek an, umi nya selalu mengerti segala keluh kesah yang ada pada diri alisya, karena tempat curhat nya adalah umi nya setelah itu as-syifa sahabatnya, namun kali ini dia ingin berdiskusi dulu dengan syifa sebelum mengatakan nya pada umi nya setelah itu.
"Assalamualaikum neng, maaf aku telat soalnya tadi di suruh mbak² pondok buat bantu nyapu musholla santri putri" ucap syifa sambil ngos ngosan.
"Waalaikumussalam, iya ndak popo tak kiro kamu lupa hehehe, sudah duduk dulu, sambil menetralkan nafasmu itu".
"Hehehe iya neng " ucap nya sambil nyengir.
Terimakasih buat kalian semua, semoga betah ya, jangan lupa dong bintang nya