Deaver membanting tubuh Daniel ke atas meja dan langsung mencekik leher Daniel. Dengan penuh penekanan dia berkata, "kami harus memiliki bukti bahwa nyawamu sedang terancam. Apakah aku salah?" "Kalian merekamnya?" tanya Daniel sedikit bersusahpayah. "Apa?" Dahi Deaver mengernyit. Di bawah tekanan Deaver, Daniel berusaha mengarahkan pandangannya pada kaca besar di samping meja. Seulas senyum kemudian terlihat di wajah Daniel. Membuat batin Deaver tersentak. "Baguslah jika begitu," Daniel kembali memandang Deaver. "Kau tersenyum?" heran Deaver. Daniel berkata, "apapun yang aku lakukan setelah ini, itu adalah pembelaan." Di detik selanjutnya Daniel menarik tangan Deaver ke samping. Dan Deaver yang tidak memperhitungkan serangan balik dari Daniel pun kehilangan keseimbangannya. Tubuh ba