bc

ISTRI YANG DIABAIKAN

book_age18+
55
IKUTI
1K
BACA
friends to lovers
drama
city
like
intro-logo
Uraian

Laila Fahisya, seorang gadis berhijab tertutup yang pernah mengalami trauma di masa lalu, menerima perjodohan yang sudah diatur oleh ayahnya. Meski tanpa cinta, Laila bertekad untuk menjalankan rumah tangga dengan sepenuh hati.

.

Alvian Fedrix Liam, CEO sebuah start up cemerlang, tampan dan ambisius, tidak mampu menolak titah sang kakek untuk menikahi Laila, putri dari guru spiritual sang kakek demi investasi yang dijanjikan.

.

Layaknya drakor, Alvian memberikan peringatan pada Laila agar tidak mengharapkan apapun pada pernikahan mereka. Bahkan Alvian berniat untuk menceraikan Laila jika waktunya tiba.

.

Laila yang penyabar, tetap patuh meski diabaikan. Alvian sering marah dan mengeluarkan kata-kata kasar padanya. Bahkan saat melakukan hubungan suami istri, suaminya malah mengangapnya sebagai perempuan lain. Semua bisa Laila terima tapi tidak dengan rintihan nama yang terucap dari bibir Alvian.

.

Hati Laila benar-benar sakit. Tapi dia tidak menunjukkannya. Dia hanya menunggu sampai Alvian menceraikan dirinya. Laila sudah pasrah. Namun, entah kenapa, Alvian tidak kunjung menceraikan dirinya. Apakah Alvian mulai mencintainya? Entahlah. Tapi Laila sudah tidak sanggup lagi. Apalagi saat melihat suaminya masuk ke sebuah hotel untuk bertemu perempuan.

.

Laila menyerah dan memilih pergi. Padahal dia sedang berbadan dua. Dia meninggalkan Alvian tanpa mengatakan apapun.

.

Apa yang terjadi dalam rumah tangga mereka? Apakah keduanya akan bersatu kembali? Atau mereka berpisah?

.

Note : Cerita ini hanya fiktif belaka. Ambil baik dan buang buruknya.

chap-preview
Pratinjau gratis
Mencintai Perempuan Lain
Alvian Fedrix Liam duduk di ruang tamu sebuah rumah besar, diterangi cahaya redup yang seolah menyesuaikan dengan suasana hatinya. Sebagai pemilik perusahaan start-up bernama Xyc.Ltd, hari ini seharusnya menjadi hari yang penuh kebahagiaan, namun yang ia rasakan justru sebaliknya. Beberapa jam sebelumnya, ia baru saja menikah dengan seorang perempuan bernama Laila, pasangan yang dipilihkan oleh kakeknya. Pernikahan ini bukanlah keinginannya. Alvian selalu berprinsip bahwa pernikahan hanya akan ia jalani jika ia mencintai seseorang. Namun ancaman kakeknya, yang tidak dapat ia abaikan, memaksanya untuk menyetujui pernikahan ini. Laila, perempuan yang kini resmi menjadi istrinya, adalah anak dari guru spiritual kakeknya. Berusia 29 tahun, hanya dua tahun lebih muda darinya, Laila dikenal sebagai perempuan pendiam dan terlalu penurut. Sebelum pernikahan, Alvian diberi kesempatan untuk melihat wajah Laila, tetapi ia menolak. Kini, di hadapannya, Laila duduk dengan kepala tertunduk, wajahnya tersembunyi di balik kain, hanya menyisakan matanya yang terlihat. Dalam hati, Alvian berpikir, perempuan itu tampak seperti ninja. Alvian menghela napas panjang, mencoba meredam amarah yang membuncah di dadanya. "Hei!" serunya dingin, menatap tajam ke arah Laila. Tubuh Laila langsung menegang. "Iya, Mas." Kata "Mas" yang keluar dari bibir Laila terdengar asing dan menyebalkan bagi Alvian. Hening sejenak menyelimuti mereka sebelum Alvian berkata, "Ada yang ingin aku katakan." Laila mengangguk pelan. "Apa, Mas?" tanyanya dengan suara hampir berbisik. Alvian menghela napas lagi sebelum melanjutkan, "Jangan pernah berharap cinta dariku," ucapnya tanpa emosi. "Karena aku sudah mencintai perempuan lain." Laila kaget luar biasa. Belum dua puluh empat jam. Tapi laki-laki yang sudah sah menjadi suaminya malah seperti mengibarkan bendera perang. Siapa yang mau punya suami yang mencintai perempuan lain. Kalau memang punya perempuan idaman, harusnya diam saja. Kalau begini, sama saja tidak menghargai Laila sebagai istrinya. "Kalau begitu, apa yang Mas akan lakukan kedepannya?" Laila penasaran dengan jalan pikiran Alvian. Alvian tersenyum sinis. "Menikahinya dan hidup bahagia." "Tapi sekarang Mas sudah menikah." Laila mengingatkan jika suaminya lupa. Tapi pada kenyataannya, suaminya tidak lupa sama sekali. "Hanya sementara. Saat waktunya tiba, kita akan bercerai." Laila memejamkan mata. Mudah sekali suaminya mengatakan cerai begini. Tapi tunggu, apa sekarang sudah jatuh talak 1? Entahlah. Masih bersifat abu-abu. Apalagi bukan sekarang tapi di masa depan yang tidak jelas. "Baiklah. Walaupun begitu, aku tetap akan menjalankan kewajiban sebagai istri." Laila berusaha untuk tetap tegas. Jawaban pasrah Laila hanya membuat Alvian semakin kesal. "Tidak perlu! Aku tidak membutuhkannya," balasnya dingin. "Dan asal kamu tau, aku tidak mengharapkan pernikahan ini sama sekali." Alvian mengatakan dengan penuh penekanan. "Kalau begitu, kenapa Mas tidak menolak dari awal?" tanya Laila. Alvian sangat geram sekali. Laila terlalu berani berbicara seperti itu padanya. "Aku sudah menolak! Tapi Kalau bukan karena ancaman Kakek, aku tidak akan mau menikahimu," katanya dengan nada penuh penyesalan. "Jadi sekarang Mas menyalahkanku?" Frustasi Alvian semakin memuncak. Ia mulai meluapkan emosinya dengan umpatan-umpatan kasar, tawa pahit yang miris, dan akhirnya berteriak penuh kemarahan. Laila hanya diam, terpaku mendengar semua itu. Kata-kata Alvian terus menghujam, seolah-olah menyalahkan Laila atas semua yang terjadi. "Ya. Seharusnya kamu menolak perjodohan ini. Apa kamu begitu tidak ada yang menyukai sampai pasrah saja saat dijodohkan?" bentaknya. Laila hanya diam saja. Semakin dia banyak menjawab, maka kemarahan Alvian semakin menjadi-jadi. Apalagi dia sudah sangat lelah sekali. Sedangkan Alvian merasa semakin terjebak dalam keadaan yang sangat dibenci, Alvian akhirnya memberikan perintah dingin kepada Laila. Ia menunjuk sebuah kamar di ujung lorong. "Pakai kamar itu karena aku tidak sudi sekamar denganmu," katanya tegas. Laila menatap kamar yang ditunjuk, lalu ia mengangguk. Alvian sudah lebih dulu masuk ke dalam kamar utama sedangkan Laila menarik koper dengan perasaan campur aduk. Pernikahan apa yang sebenarnya dia jalani sekarang. Kenapa suaminya seperti itu. Harusnya mereka bisa bekerja sama untuk menumbuhkan cinta satu sama lain, bukan malah membatasi diri. Kalau tahu Alvian sudah memiliki perempuan yang dia cintai, maka Laila tidak akan menerima perjodohan ini. Padahal Laila ingin menjalankan pernikahan sebagaimana pada umumnya walaupun mereka menikah karena dijodohkan. Tapi ternyata berat sekali. Hari pertama saja, dia sudah harus mendengar fakta bahwa suaminya mencintai perempuan lain. Tidak ada masalah dengan kamarnya. Semua tampak normal, hanya perasaan Laila yang tidak normal. Dia berpikir kedepannya akan menjalani hari-hari yang berat. Laila hampir lupa melihat ponsel. Pasti kedua orang tuanya khawatir dengannya. Dia langsung mengambil ponsel dari dalam tas. Ada beberapa pesan yang masuk. [Ayah : Bagaimana Nak? Apa kamu sudah sampai?] Laila langsung membalas pesan tersebut. [Laila : Sudah, Yah. Alhamdulillah] [Ayah : Alhamdulillah. Apa nak Alvian memperlakukan kamu dengan baik?] Jari jempol Laila terdiam sejenak di atas layar ponsel. Dia menyemangati diri sendiri sebelum mengetik balasan. [Laila : Iya, Ayah. Mas Alvian sangat baik. Kami tinggal dirumah yang sangat besar. Ada tiga kamar disini. Mas Alvian juga perhatian sekali (emot senyum)] Dalam hati, Laila meminta ampun kepada Allah karena sudah berbohong pada ayahnya. Laila melakukan itu agar Ayah dan ibunya tidak khawatir. Sebenarnya ayah menyerahkan keputusan kepada Laila, dia tidak pernah memaksa Laila untuk menerima perjodohan ini. [Ayah : Alhamdulillah. Ayah lega kalau memang begitu. Tapi kalau ada apa-apa, katakan saja dan jangan disembunyikan.] [Laila :Baik, Ayah. Tolong jaga kesehatan disana dan jangan terlalu banyak bekerja. Ibu juga. Aku sayang kalian] [Ayah : Iya, Nak. Kamu juga ya. Jangan kesehatan dan semoga Allah meridhoi langkah kamu. Aamiin] [Laila : Aamiin. Terima kasih ayah] Laila meletakkan ponselnya di atas nakas. Merasa hampa dan kosong walau kamarnya cukup besar. Saat ia ingin memindahkan pakaian ke dalam lemari, Laila mendengar suara teriakan dan amukan dari luar. Laila langsung kaget. Jelas sekali kalau suara itu dari kamar suaminya. Laila memeluk dirinya sendiri. "Ya Allah, apa pernikahan ini akan baik-baik saja?" ujarnya. "Kuatkan hamba, Ya Allah..." lanjutnya lagi

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Oh, My Boss

read
383.7K
bc

BELENGGU

read
69.3K
bc

Beautiful Pain

read
11.7K
bc

Terjebak Asmara Majikan

read
9.3K
bc

Revenge

read
30.8K
bc

MY LITTLE BRIDE (Rahasia Istri Pengganti)

read
17.2K
bc

Hasrat Istri simpanan

read
16.7K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook