41. Satu Moment

882 Kata

Arkan menciumi seluruh wajah Sakira yang menurutnya makin berisi setelah punya anak dua. Sakira sendiri mengalungkan lengannya pada Arkan dengan posisinya yang duduk di pangkuan Arkan. Tidak hiraukan dengan berat badannya yang semakin naik setelah melahirkan putera ke duanya. "Hentikan Arkan!" bukannya berhenti Arkan semakin gencar melakukan aksinya. Arkan sangat senang dengan semua yang ada pada isterinya, tidak peduli akan jadi anak kecil lagi tapi sungguh bersama Sakira adalah ke inginan terakhirnya seumur hidup. "Tidak sebelum Kamu panggil Aku dengan kata Sayang." ucap Arkan dengan gemasnya. Tangannya yang nangkring manis di pinggang Sakira juga semakin mengerat. Tidak akan Arkan lepaskan barang sejengkalpun Sakira jauh dari dirinya, biarlah Ia egois untuk satu ini. Biarlah Ia memili

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN