Bab 18: Sebuah Kewajiban

1063 Kata

"Kamu!" Harum menghela nafasnya saat menemukan Abi tersenyum jahil "Bikin kaget aja sih Mas." "Hehe, kamu kira siapa memang?" "Ya, kali aja ada penjahat masuk gitu." Abi terkekeh lalu membalik tubuh Harum dan memeluk istri ketiganya itu dari belakang. "Bukannya Mas akan ke luar kota?" Baru satu jam lalu Abi pergi kenapa sekarang sudah muncul di kamarnya. "Gak jadi." Abi mengecup bahu Harum, membuat bulu kuduk Harum meremang seketika. "Ke- napa?" "Gak, aku sudah suruh Jeki pergi." Harum memekik saat Abi menggendongnya, membawanya ke arah ranjang, dan membaringkan Harum dengan pelan. "Apa ini?" Abi melempar kemoceng di tangan Harum. "Eh? Aku lagi bersihin kamar Mbak Kartika." Abi mengusap keringat di dahi Harum. "Kenapa? Ada Bibi kan?" "Ya, katanya Mbak Kartika gak percaya mereka."

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN