Saya Capek

2023 Kata

“Saya capek.” Kalimat itu akhirnya keluar juga dari bibirnya. Pelan, tapi cukup jelas untuk membuat ruangan sunyi itu semakin hening. Ia duduk di ujung sofa panjang berlapis kain abu yang tampak terlalu bersih. Tangannya menggenggam lutut, tubuhnya sedikit membungkuk. Wajahnya tampak pucat meski tanpa riasan. Matanya menyiratkan kelelahan yang tak sekadar fisik. Ada yang jauh lebih dalam. Kelelahan emosional. Kelelahan jiwa. Itu adalah sesi pertamanya dengan psikiater. Setelah sekian lama ditolak, ditunda, dicarikan seribu alasan untuk tidak datang, akhirnya hari ini ia menyerah. Atau lebih tepatnya dipaksa menyerah. Teman-temannya yang memaksanya. Mereka mengancam akan menjemputnya langsung kalau Mira tetap menolak. Jadi ia datang. Dengan langkah berat, tapi akhirnya sampai juga. Sebel

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN