Nur Maya Hersawan seketika sangat gugup ketika tahu sekretaris Cha mengetahui rencana perceraiannya. Percakapan mereka kala itu berakhir tiba-tiba karena Lee Su Jin segera memanggilnya untuk ikut berfoto bersama. Alhasil, topik itu akhirnya mengambang begitu saja. Sekarang, para rombongan ini tengah berada di sebuah rumah makan khas Indonesia. Suasana yang sangat kental dan familiar itu membuat mereka jauh lebih nyaman dan rileks, meski beberapa anggota dari mereka tidak bisa berbahasa Indonesia, minimal bisa berbahasa Inggris dalam berkomunikasi. Tidak membuat anggita mereka seperti Shin He Seoul meras terasingkan. “Makan yang banyak! Aku yang traktir!” seru Lee Su Jin riang gembira, menaikkan sendoknya ke depan sebagai sebuah tanda untuk mulai berperang mengisi perut mereka sebanyak

