Keesokan harinya, Amalia Rasyid terbangun di kasur dengan balutan handuk kimono melekat di tubuhnya dan selimut menutupi perutnya. Matanya yang masih kabur, menatap setengah sadar kepada punggung polos dan wajah tampan Lee Jun Min yang masih terpejam ke arahnya. Otak Amalia Rasyid untuk sesaat seperti berhenti berproses. Wajah linglung setengah sadarnya merasa seperti hal ini adalah de javu— sensasinya mirip dengan kejadian di hotel dulu saat dia tidur kali pertama bersama Lee Jun Min. Suara teriakan keras tiba-tiba terdengar memekakkan telinga pria di sebelahnya hingga terbangun kaget. “Oh, ya, ampun! Aku lupa kalau kita sudah menikah!” ucap Lia dengan wajah bodohnya, duduk dari tidurnya dengan tubuh keringat dingin. Sebelah lengan Lee Jun Min sudah memeluk perutnya dalam keadaan kebi

