Bab 433 Jena Rahardian dan Mansion Tua 4

2302 Kata

“Jena! Tolong aku! Tolong aku!” Bulu mata Jena bergetar gelisah, keringat dingin menuruni kedua sisi pelipisnya. “Hanya kau yang bisa menolongku!” Dengan cepat matanya terbuka menatap langit-langit kamar, napasnya memburu, mata mengedip gelisah. Mimpi... Dia mimpi buruk lagi. “Zaflan?” gumamnya berbisik kelam, wajah menggelap pucat. Kali ini, dalam mimpi itu Zaflan tidak menyiksanya, melainkan dia meminta bantuannya. Tidak mengerti kenapa dia bermimpi demikian. Dia melihat pria berpakaian serba putih lengan panjang itu tengah berlutut di tengah kegelapan yang hendak menelannya. Menjulurkan tangan untuk diraih olehnya, wajahnya sangat kuyu dan memelas. Perasaannya tidak enak. Mata melirik ke arah jam dinding, baru pukul 2 malam. “Shou?” bisiknya pelan, mencoba melepas pelukan era

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN