“Maaf, Tuan! Tapi, Anda tetap tidak boleh melakukan hal itu di sini!” ucap seorang pekerja hotel kepada Cha Jeong Won yang sudah setengah mabuk di depan pintu masuk bangunan utama resort di pulau di mana Lia dan suaminya berbulan madu. “Apa-apaan kalian? Peraturan macam apa itu melarang membawa minuman ke mana pun?” protes Cha Jeong Won dalam balutan kemeja merah lengan panjang dan celana hitamnya. “Ta-tapi, memang sudah peraturannya seperti itu, Tuan! Kami hanya boleh menyediakan makanan dan minuman non halal hanya dalam wilayah hotel saja. Khususnya di dalam ruangan.” “Omong kosong! Aku membeli minuman ini dengan uang sendiri! Bukan traktiran dari pria dingin sialan itu! Kenapa harus membatasi tamu yang ingin menikmati minumannya di tempat ini? Bukankah itu tujuan kalian berbisnis?”

