Ruslan diam saja mendengar perintah Mira. "Aku antar ke rumahmu. Sekalian aku mau bertemu sahabatku Halimah!" ujar Mira akhirnya menyadari tatapan heran karyawan yang mengelilinginya. Ruslan mau tidak mau menuruti perintah Mira. Ia tak ingin lebih lama membuat kericuhan di pos keamanan. Terlebih kawan-kawannya sudah mulai curiga, betapa Mira sangat dekat dengannya. "Oh, Pimpinan sahabatnya istrinya Ruslan. Nepotisme sedikit tak apa-apa. Aku pikir Ruslan ada apa-apa dengan Pimpinan," ujaran-ujaran seperti itu akhirnya berdengung mengiringi bubarnya kerumunan di posa keamanan. Di dalam mobil, Mira bernapas lega. "Untung aja aku menemukan kalimat yang tepat untuk membungkam desas-desus aneh tadi," sahut Mira. "Kau sendiri yang memancing desas-desus itu. Dengan mencariku ke area produksi

