BAB 22

1563 Kata

Salwa melangkah malu-malu. Rasanya cukup risih, tapi sayang untuk dilewatkan. Athan dan yang lain main bola pantai. Salwa sendiri tidak ingin ikut. Ia hanya berenang dan berendam sambil melihat terumbu karang terdekat. Salwa coba mencari ikan Nemo, tapi ia hanya melihat ikan lain. Salwa selesai saat tubuhnya mulai terasa dingin. Meski cuaca panas, angin kencang cukup membuatnya kedinginan. Ia berbilas sendirian, kemudian yang lain juga mulai mendekat ke arahnya dan mandi bergantian. Salwa keluar dengan bibir biru menggigil. Athan menyerahkan jaket kepadanya. "Oleskan minyak angin di perutmu." Salwa menerimanya, mengangguk dan meninggalkan Athan. Ia langsung menuruti saran Athan. Perlahan perutnya mulai hangat. Salwa kini risih dengan rambut panjangnya. Rambut basah dan digulung akan bau,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN