Athan dan Salwa tampak biasa meski suasana sekitar mereka seketika senyap. Salwa lega karena pembahasan tidur bersama berakhir baik. Pembahasan itu benar membuatnya malu dan dicurigai. Salwa kembali melihat laut, ada burung terbang di atas kapal mereka, deretan bukit dan juga daratan tampak jauh dan kecil. "Salwa?" Salwa terlonjak, lalu menatap heran senyum Athan. "Kenapa?" Athan sibuk mengeluarkan makanan, "Aku lapar. Kita makan." Salwa memang lapar, dan ia tidak peduli kalau akan makan satu piring bersama suami anehnya. Athan sedikit memandang Salwa, dan ia biarkan. Tapi akhirnya risih juga. "Cukup melihatku." Athan tersenyum, "Tidak akan pernah cukup." Salwa melotot. Tapi kemudian Athan menunduk dan mengangguk. "Kalian tampak seperti pasangan jatuh cinta," celetuk Meta tanpa mel

