Bara memasuki kantornya dengan wajah yang masam, sesekali ia mendengus sebal dengan sapaan-sapaan karyawannya yang seperti mencari muka dihadapannya. Dalam berbisnis, ia cukup sering menemui orang-orang yang bermuka ganda demi mendapatkan jabatan yang baik di perusahaannya. Tetapi karena memang mood nya sedang dalam tidak baik-baik saja membuat ia semakin membenci hal itu. Ia melepaskan dasi yang seperti menambah suramnya paginya bertepatan dengan Lukas yang memasuki ruangan Bara, berdiri tepat di depan laki-laki itu berada. “Apa kamu mendapatkan kabar darinya ?” “Nona Dita belum kembali dari bulan madunya tuan” Lagi-lagi, berita dari Lukas semakin membuat paginya berantakan. Sudah lebih dari dua bulan ia berkata akan mengikhlaskan wanita itu, namun hampir setiap hari ia masih meminta

