Telepon Yang Merubah Hidup

2045 Kata
Handphoneku berdering nyaring. Aku yang sedang menggoyangkan tubuhku pada pria tampan bertubuh kekar yang berada di bawahku, menggerutu kesal karena kenikmatanku terganggu akibat dering yang menjerit-jerit memekakkan telingaku . “Don’t pick up the phone. Just move your body” Kata pria tampan berbadan kekar itu memohon “ Can not . I must take it” Kataku langsung berguling dan menjauh dari tubuh polosnya. Di layar aku membaca nama tulisan MOM Angel. Aduh mama, kenapa meneleponku di saat aku hampir mencapai puncak kenikmatan. Mama ku memang seperti punya six sense, dia selalu meneleponku saat aku melakukan suatu perbuatan yang tidak disukainya. Seperti sekarang ini. Dari dulu mama selalu marah dan mengomel tentang gaya hidupku yang terlalu kebarat-baratan. Mama selalu mengomel tentang prinsip ku yang tak ingin menikah dan punya anak karena aku terlalu mencintai pekerjaan ku sebagai seorang professional caregiver yang harus tinggal dua puluh empat jam bersama pasien ku. Jadi nggak mungkin aku punya suami dan anak. Mana ada laki-laki yang mau istrinya tidak pernah tidur di rumah. Aku senang dan sangat menikmati kehidupanku sekarang. Tinggal di Kota besar nan Indah San Fransisco dengan penghasilan 95.000 USD per tahun dan menikmati kehidupan bebas tanpa paradigma dari orang-orang sekitar ku. Aku mengangkat handphone ku dan dengan pura-pura suara mengantuk aku mengucapkan “ Hallo, Ada apa . Ma? Kok menelepon Fira malam-malam. Ini jam dua belas malam loh waktu Amerika” Kataku pura-pura marah. Aku tidak akan pernah bisa marah pada mamaku tersayang mengingat semua perjuangannya membesarkan aku sebagai single parents karena papaku mati muda saat usiaku satu tahun. “ Fira, Mama tahu kamu pasti belum tidur. Kek mama nggak tahu anak mama aja. Pasti ada pria bule ganteng yang sedang berbaring polos di tempat tidurmu sekarang ini” Kata mamaku galak “ Mama pasang CCTV ya di kamar Fira?” Tanyaku pura-pura cemberut “ Tidak usah pasang CCTV, mama itu tahu banget kelakuan kamu itu. Kamu ini uda 32 tahun Fira . mama tahu kamu sudah dewasa, tapi jangan lah seperti ini. Kamu masih orang Asia loh jangan terlalu mengadopsi gaya hidup bebas seperti bule-bule. Mama tahu kamu suka kehidupan dan penghasilan yang bisa kamu peroleh di Amerika, tapi jangan terlalu bebas, anakku” Kata mama dengan suaranya yang lembut. “ Iya , mamaku sayang. Akan ku amalkan nasehatmu setelah aku kembali ke Indonesia saat usiaku 50 tahun dan aku pensiun untuk menikmati hidupku di pulau Bali. Sekarang biarkan aku bebas menikmati hidupku dan mengumpulkan pundi-pundi uangku agar aku bisa membeli villa di Bali , Ok ! Mamaku yang cantik” Kataku menggoda mamaku, yang memang diusianya yang ke 54 ini masih sangat cantik “ Sekarang mama mau ngomong serius sama kamu. Ayo pake dulu bajumu. Nanti masuk angin dan suruh pria polos di sampingmu menutup tubuhnya dengan selimut ” Kata mama tegas “ Ihh, mama! Mama benaran ya pasang CCTV?” tanyaku sambil memandang berkeliling ke seluruh penjuru kamarku dan melihat benda-benda yang mencurigakan yang sepertinya dipasang CCTV oleh mamaku, kok mama tahu aku lagi bertubuh polos. “ Cepatan, pake bajumu!” Kata mama lagi “ Iya.. iya.. Sabar. Aku lagi cari kemana bajuku. Sepertinya tadi aku buka di ruang tamu deh” Kataku kembali menggoda mama yang aku tahu sekarang pasti sedang mendelikkan matanya. Aku memberi kode pada lelaki tampan bertubuh kekar untuk menutupi tubuhnya dengan selimut tapi sepertinya dia sudah tidak sabar menungguku dan sekarang dia lagi melakukannya sendiri dengan tangannya agar hasratnya terpenuhi. Aku membiarkannya melakukannya dan berjalan keluar dengan tubuh polosku lalu membuka lemari untuk mengambil sehelai daster untuk menutupi tubuhku dan aku menghempaskan tubuhku ke sofa besar di ruang tamuku. “ Kamu sudah duduk ya Fira?” Tanya mama tepat seakan tahu apa yang aku lakukan Tanpa sadar aku mengangguk tapi segera menjawab mama di telepon “ Sudah, Ma” Kataku . “ Fir..mama mau ngomong serius ke kamu” Kata mama “Ih.. Ada apa sih mama, jangan bilang mama mau menjodohkankku lagi ya. Aku sudah bilang aku tak mau dijodohkan. Aku tak mau kawin. Aku mau pulang ke Indonesia setelah aku berhasil beli villa di Bali dan itu saat usiaku 50 tahun. Jadi mama jangan bilang mau menjodohkanku dan menyuruhku pulang ke Indo” “Nggak Fira, mama sudah tidak mau menjodohkanmu. Mama akan membiarkanmu dengan pilihan hidupmu, yang penting kamu bahagia. Kamu toh yang menjalaninya. Kamu toh yang kalau sudah tua nanti sendirian kalau tidak mau kawin. Mama saat itu mungkin sudah mati” Kata mama sarcas “Ihh. Kan mama katanya nerima kemauanku tapi ujung-ujungnya ngancam bilang tentang kematian” “ Setiap manusia kan memang mati, Fira. Nggak ada manusia yang hidup selamanya. Sekarang dengarkan mama. Mama perlu bantuanmu dan ini harus kamu turuti . Selama ini mama tidak pernah minta bantuanmu . Ini mama tidak tahu lagi harus minta bantuan siapa. Kamu satu-satunya yang bisa membantu mama” Kata mama ku tegas “ Ada apa sih Ma, kok mama ngomong gitu. Emang Fira bisa bantu mama apa? Mamaku kan seorang super woman pasti mama bisa melakukan segala hal. Mama bisa memimpin perusahaan terkemuka seperti Angel Caregiver yang dipercaya seluruh dunia sebagai pusat penyalur caregiver professional yang paling terpercaya dan melayani seluruh pasien kaya raya dari seluruh dunia, masak perlu bantuan aku yang hanya caregiver amatir an” “ Kamu kok bilang diri sendiri amatiran? Kamu itu caregiver mama yang paling mumpuni secara Pendidikan dan sertifikasi. Kamu itu punya gelar bachelor of science in nursing dari University of Michigan lalu kamu punya certified physical therapist , Certified Caregiver dari HCA ( Home care Aide) dan yang paling penting kamu adalah satu-satunya orang yang paling mama percaya diantara semua caregiver asuhan mama” Kata mama dengan suara bangga. “ Jadi sekarang apa yang bisa Fira bantu mamaku sayang. Cepetan dong Fira ngantuk?” Kataku pura-pura menguap “Mama ingin kamu pulang besok ke Indonesia” Mama menghela nafas “ Nah kan, mama mulai lagi deh” Kataku kesal “ Dengar dulu. Mama mau kamu pulang bukan mau kamu kawin atau menetap selamanya di Indonesia, Mama ada pekerjaan penting untukmu karena kamu yang paling mama percaya dan mama tahu kamu yang paling mampu untuk pekerjaan ini. Client ini tidak bisa mama tolak, karena dia adalah sahabat terbaik mama yang tanpa dia, mama tidak bisa membesarkanmu. Dia lah orang yang membantu mama dalam segala hal ketika papa mu meninggal. Kamu masih ingat, sahabat mama yang mama bilang bagaikan pelita di kegelapan , Namanya Tante Jennifer” Aku menganggukkan kepalaku, tapi sadar mama tidak mungkin bisa melihat anggukanku “ Ingat ma, yang dulu tiap tahun baru dia antar banyak baju buat aku”. “ Iya, Tante Jennifer yang itu” “ Kenapa Tante Jennifer Ma, dia lumpuh?” Tanyaku “ Bukan dia, tapi anak semata wayangnya, Andrew. Tiga bulan lalu Andrew kecelakaan. Mobilnya di tabrak truk dan sekarang dia lumpuh” “ Mama kenapa nggak pake caregiver asuhan mama di Jakarta saja?” “ Tidak bisa, Fira. Tante Jennifer mau caregiver yang paling bisa dipercaya. Keluarga almarhum suami Tante Jennifer adalah keluarga konglomerat yang sedang memperebutkan harta dari kakek Andrew , Tuan Bob Kusumaatmaja. Tante Jennifer curiga, adik ipar dan anaknya yang merencanakan kecelakaan Andrew untuk membunuh Andrew supaya harta warisan Tuan Bob jatuh ke tangan mereka. Dulu papanya Andrew meninggal juga karena kecelakaan. Saat itu Tante Jennifer sudah curiga, tapi tidak ada bukti. Dan kali ini terjadi lagi di anaknya. Sehingga tante Jennifer benar-benar mau dikirimin seorang caregiver yang bisa dia percayai 100 % dan yang terpenting seorang caregiver yang bisa menghadapi Andrew” “ Aduh.. Jadi Andrewnya sekarang masih belum bisa menerima kalau dia lumpuh?” Kataku. Aku paling alergi sama pasien yang masih belum bisa menerima kelumpuhannya. Biasanya pasien ini akan mengamuk dan tidak mau menerima segala bentuk therapy untuk membuat hidupnya lebih berkualitas. Pasien-pasien seperti ini beranggapan kalau mereka lebih baik mati daripada menjadi cacat. “ Ma.. mama tahu, aku nggak bisa menerima pasien seperti ini. Nanti metode therapy ku juga akan sia-sia karena mereka akan ngamuk terus dan tidak mau menerima aku”. “ Iya mama tahu. Makanya mama minta tolong. Tidak usahlah langsung diberikan therapy . Tapi kamu membantu dia dulu, menjaganya agar bisa kembali bangkit. Mama tidak bisa mengirim caregiver lain karena tidak ada yang mama percayai selain kamu. Mama takut mereka bisa disogok dan dibutakan uang dan akhirnya malah membahayakan diri Andrew. Mama sangat berhutang budi pada Tante Jennifer. Mama pikir ini saat nya mama membalas budi baik beliau” Kata mama dengan nada memohon. “ Tapi Ma, aku uda terbiasa dengan gaji gede di Amerika yang besarnya lebih besar dari direktur bank lor”Kataku merengek manja “ Tante Jennifer tidak akan masalah dengan gajimu. Dia akan memberikan berapapun yang kamu minta. Pakai dollar juga dia bersedia. Tapi kamu jangan terlalu money minded gitu dong. Kamu harus ingat jasa baik tante Jennifer buat mama dan kamu. Dia tanpa pamrih telah membantu kita dulu saat kita susah. Sekarang saatnya kita balas budi. Kamu juga jangan keterlaluan dong, minta gaji sama dengan di Amerika” Kata mama tegas “ Kalau tidak gitu, kapan dong aku bisa beli pulau di Bali? ” Tanyaku jahil “ Nanti mama yang beliin. Kamu mau berapa pulau? Mama beliin semua. Tapi pulau yang di monopoly ya”. Kata mamaku menggodaku “ Ih….mama. Aku pikir-pikir dulu deh. Aku kan juga masih terikat kontrak dengan Mr. White. Masih ada tiga bulan” Kataku mencoba nego dengan mama “ Jangan banyak alasan, kamu Fir. Kontrak mu memang masih tiga bulan tapi Mr. White nya seminggu lalu uda rest in peace, jadi kamu mau jadi caregiver siapa? Anaknya Mr. White?” Kata mamaku. Aku menyesal jadinya, selalu ngobrol dengan mama membicarakan hari-hariku saat merawat Mr. White dan menangis tersedu - sedu ngadu ke mama saat Mr. White meninggal dengan tenang dalam tidurnya. Jadi sekarang aku tidak bisa memakai alasan terikat kontrak. Karena memang kontrakku sebagai caregiver berakhir dengan meninggalnya pasienku. “ Mama, mohon bantuan mu Fir, tapi kalau kamu tidak mau, terpaksa mama yang turun tangan sendiri untuk menjadi caregivernya Andrew” Kata mama mulai mengeluarkan jurus ancamannya yang paling ampuh. Saya tahu mama pasti sanggup menjadi caregiver Andrew, karena mama dulunya juga seorang caregiver professional. Dengan pekerjaan ini,mama menghidupi diriku dan mampu menyekolahkanku sampai ke Amerika dan sekarang mama adalah CEO Angel Caregiver yang merupakan perusahaan penyalur caregiver terkemuka di Indonesia dengan client orang-orang kaya dari seluruh dunia. Aku yang biasanya menerima kerja di Amerika atau Eropah dan kalau aku jadi pulang ke Indonesia. Andrew adalah pasien pertamaku yang berasal dari Indonesia selama tujuh tahun karirku sebagai seorang Professional Caregiver. Mama pasti sangat tahu aku tidak mungkin bisa menolaknya lagi ketika dia mengeluarkan ancaman jitunya itu. Mama pasti tahu, aku tidak mungkin membiarkannya melakukan pekerjaan itu lagi. Aku ingin mama menikmati hidupnya, hanya mengurusi pelatihan dan pekerjaan management ringan. Aku tidak ingin mama mengangkat -angkat pasien yang biasanya sangat berat. Aku tidak mau mama membantu memandikan pasien di kamar mandi. Aku tidak mau mama dimarahi pasien yang ngamuk-ngamuk dan melempari mama dengan barang. Aku tidak mau semua hal berat sebagai seorang caregiver terjadi pada mama di usianya sekarang. Sudah cukup mama melakukannya dulu untuk membesarkan aku. Aku menghela nafas dan menjawab mama “Baiklah Ma, Fira akan pulang untuk menjadi caregivernya Andrew. Tapi jangan besok.Fira harus membereskan apartemen dulu dan memberi tahu broker untuk menyewanya karena sayang kalau dibiarkan kosong . Fira akan pulang tiga hari lagi setelah semua beres. Tapi Fira ada syarat, paling lama Fira hanya mau satu tahun jadi caregivernya Andrew, dan enam bulan terakhir sudah harus ada pengganti Fira yang akan Fira ajarin untuk memberikan terapi-terapi ke Andrew supaya selanjutnya dia yang akan menjadi caregiver Andrew dan Fira akan kembali ke San Fransisco. Fira ngak cocok ma, tinggal di Indo” Kata Fira “ Ok, deal. Nanti mama siapkan kontraknya dengan tante Jennifer. Dan selama enam bulan ini, mama juga akan melatih caregiver Indo yang paling mama percaya untuk menggantikanmu nanti. Setelah satu tahun kamu bebas kembali ke San Fransisco dan menikmati bule-bulemu” Kata mama pura-pura kesal. “ Begitu dong mamaku sayang, selalu tahu bagaimana kebutuhan anaknya yang nggak bisa hidup tanpa tubuh-tubuh kekar bule-bule pirang “. “ Selamat malam Ma, Fira benaran ngantuk sekarang”. Kataku menutup telepon dan langsung terlelap di sofa besar ku yang nyaman. Kasih ibu bagai pelita yang menerangi hari kita Agar semangat dalam bekerja
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN