Pengap....
Itu yang anya rasakan sekarang, cahaya sang surya hanya masuk melalui celah-celah jendela itupun hanya bias cahayanya saja. Mata gadis itu perlahan terbuka dan perlahan menyesuaikan dengan cahaya yang kurang di ruangan ini, kakinya menapak ke lantai yang begitu dingin, gadis itu melangkah menuju jendela dan membuka tirai membiarkan cahaya masuk, dia juga membuka jendela dan menghirup udara segar yang langsung memenuhi relung dadanya.
suara ketukan pintu terdengar dari luar.
"Nona, Saya lisa"
"Masuk"
Pintu itu terbuka masuklah lisa dengan nampan makanan yang dia bawa, lisa menyuruh anya untuk makan dan membersihkan dirinya.
Anya duduk dan tidak langsung melahap makanan yang ada di hadapannya, memang tidak bisa dipungkiri bahwa dia lapar sekarang, tapi apa benar makanan ini bisa dia makan ?.
"Nona kenapa tidak mulai memakan makanan mu ? Apa tidak suka ? Biar saya ganti" kata maid itu saat melihat anya tidak memakan hidangannya.
"Hem. Apa ini bisa dimakan ?"pertanyaan yang bodoh dilontarkan anya.
"Tentu" anya mengambil garpu dan pisau dengan perlahan dia memotong daging steak itu lalu melahapnya.
tidak ada yang salah rasanya enak.
Anya terus melanjutkan acara sarapan paginya, lalu tak lama seorang maid datang dengan piring di tangannya, wajahnya masih sama seperti kemarin dia sangat jutek dan sok berkuasa.
"Ini extra daging untuk mu makanlah, agar darahmu banyak dan membahagiakan Duke kami !" maid yang satu ini tidak seperti lisa, dia sangat kentara tidak menyukai manusia dan semena-mena sepertinya lisa pun tidak berani padanya.
Dia menaruh piring dengan dua steak lagi, tak lama ada beberapa maid masuk dengan beberapa gaun dan sepatu yang mereka bawa, anya cukup bingung dengan semua itu dan kenapa juga barang bagus itu ada di kamarnya ?.
Aura dingin ini..
"KELUAR"
semua orang yang berada di ruangan ini tersentak kaget begitupun anya, semuanya keluar dan tiba-tiba pintu tertutup. Anya meletakan garpu dan pisaunya dia tidak menatap pada pria yang bernama dominic ini, sepertinya dia tahu orang ini mau berbuat apa, pasalnya sudah empat hari anya disini dan setiap pagi juga dia datang untuk menghisap darah nya ! Dan menggeletakan tubuh anya sesuka hati.
"Arrghh, turunkan aku" Duke menggendong anya dan membawanya ke balkon kamar, tubuh gadis itu dicondongkan kebawah seperti akan dijatuhkan reflex anya mengalungkan kedua tangannya ke leher Duke kejam itu, matanya berkilat merah taringnya terlihat lagi dan.
"Arrrghhhhh...."
Dia menghisap darahnya tampa memperdulikan pukulan-pukulan yang memang tak terasa bagi dirinya, kalian tau kekuatan seorang vampire bukan ?, bahkan dia bisa meremukan tubuh manusia yang rapuh bagi mereka.
"Minum ini"
"Apa itu ?"
"Diam dan minumlah" katanya sambil membopong tubuh anya, lalu diletakan dengan perlahan di ranjang. Dia memastikan anya meminum sebuah obat yang dia bawa tadi.
Dominic Pov
Aku benar-benar tidak bisa berhenti menghisap darah manusia ini, darahnya manis dan menyegarkan benar-benar berbeda tubuhnya mungil, dia rapuh sangat rapuh dimataku.
Empat hari dia berada di mansion dan selama itu juga aku selalu menghisap darahnya setelah dia sarapan, aku tidak memperbolehkannya keluar dari ruangan ini, darahnya yang harum dapat tercium dan mengundang beberapa vampire untuk mencicipi darahnya.
Hari ini rheinsbergh sedang berbenah malam nanti akan ada sebuah pesta ulang tahun untuk ku, aku akan membawa gadis itu ke istana. Sebelum aku membawanya aku membuat ramuan dengan tetesan darah dari diriku sendiri dan memberikannya pada gadis itu agar bau darahnya tersamarkan. Setelah dia benar-benar meminumnya aku keluar dari ruangan itu dan menutup pintunya kembali. Aku tidak mengerti jantung ini seperti hidup dan aku membenci itu.
Dominic pov end
Anya benar-benar tidak mengerti dia akan dibawa kemana sekarang pasalnya beberapa maid membantunya berpakaian lalu dia dituntun keluar kamar, ini kali kedua dia melihat sekeliling mansion benar-benar artistik dan mewah. anya dibawa keluar mansion disana ternyata sudah ada sebuah mobil mewah dengan orang berjas hitam sudah berbaris rapih, dan jangan lupakan seorang pria yang sangat tampan hari ini dia memasuki mobil begitu saja lalu seorang pria berjas itu membukakan pintu dan mempersilahkan aku masuk.
Aku gugup sekali yang benar saja satu mobil dengan orang itu ?
Mobil berjalan meninggalkan mansion yang lebih tepatnya terlihat seperti kastil kegelapan, didalam mobil kami hanya ada keheningan, tak lama dia memencet tombol dan keluarlah membatas antara kami dan supir itu membuat semakin awkard diantara kami, anya melirik pada duke itu mata mereka bertemu dan membuat anya gugup setengah mati.
"kita..kita akan kemana ?"
"Istana"
"Ada apa disana ? Apa aku akan dihukum disana ? Aku mohon, le-lepaskan aku" dia tidak menjawab malah memperlihatkan smrik mengerikan !.
Dia mendekatkan wajahnya dan mendekat ke ceruk leher anya, dia sepertinya menyukai aroma tubuh gadis ini.
"kau lupa ? Aku tidak akan melepasmu kau akan selamanya disini sampai ajal menjemputmu, atau kau yang menginginkanya sendiri"
"Sial... Membuat merinding saja !"
Setelah percakapan tak manusiawi tadi, mereka kembali diam dan tak terasa mobil yang mereka tumpangi sudah memasuki area istana Reinsbergh yang lebih luas itu.
Gadis itu sempat berpikir pasti disana adalah sekumpulan vampire kejam, dan mendadak anya merasakan takut pintu terbuka anya mulai mengikuti langkah dominic mereka memasuki istana, disana beberapa maid sudah berjejer dan memberikan salam hormat, istana ini benar-benar ramai orang yang sedang lalu lalang.
"Antar dia ke kamarnya"
"Baik duke, mari nona"
Anya mengikuti kemana langkah wanita paruh baya itu, sebuah kamar yang sangat luas dan dia meninggalkannya sendirian. sebelum dia pergi beberapa maid sudah membawakanku makanan dan minuman kalian tau anya selalu diberikan daging dan itu adalah permintaan duke sendiri.
Tok..tok
"Nona kami akan membantu anda untuk pesta malam ini"
Anya benar-benar terkejut apa dia benar-benar akan datang dipesta pada vampire itu ? Yang benar saja, namun ternyata dia salah, yang berada diluaradalah maid. Tak lama dia menyuruh para maid itu untuk masuk, syukurlah anya sudah mandi sebelumnya pasalnya saat hari kedua anya hampir mau dimandikan oleh lisa dan lisa bilang itu hal biasa.
"Anda sangat cantik nona"
"Hemm.. Makeup nya jangan tebal-tebal ya"
"Tenang nona serahkan pada kami"
Setelah semuanya siap anya sudah cantik dengan balutan dress hitamnya yang simple namun elegan. Dia berbaur diantara yang lainnya, namun dia pasif dan selalu ditemani oleh satu maid dan satu knight yang ditugaskan dominic untuk menjaga anya.
Anya melihat kesekeliling apa dia tidak salah hanya rambut dia saja yang berwarna hitam ? Dan setiap orang yang berpapasan dengan nya selalu berbisik-bisik. Sebenarnya bukan kali ini saja saat dimansion Duke dominic pun anya cukup kaget melihat lisa dan maid rese itu wajahnya mengeras dan berubah kesal saat melihatnya.
Anya menatap ke arah lucas knight nya itu mempunyai warna rambut orange sedikit ada hitamnya, lalu dia melihat maidnya dia berambut blonde sepertinya mereka berdua sadar sedang diperhatikan oleh nona nya.
"nona ada yang salah ?"
"Aku tidak nyaman.."
"Tenanglah nona tidak akan terjadi apa-apa"
"YOUR MAJESTY HADIR DI TENGAH-TENGAH KITA"
Suara itu terdengar semua orang yang ada di tempat ini memberikan hormat termasuk anya, di atas sana ada empat tempat duduk yang tengah ditempati oleh Lord Elios disebelahnya adalah tempat untuk Dominic yang tak lain adalah Putera dari sang Lord yang diapit dua wanita disana. Entah itu siapa tapi cantik dan sangat menggoda jangan lupakan wajah angkuh mereka, dominic berjalan sedikit kedepan dengan sebuah minuman ditangannya dia sangat tampan dengan balutan baju kebesarannya.
"Nikmatilah Pesta malam ini" setelah dominic berbicara seperti itu semuanya bersorak, musik mulai dimainkan semua orang bergembira malam ini tak lama ada seorang pria berjalan dengan membawa banyak gadis yang memakai gaun bagus dan sexy.
"PERHATIAN " suara Lord elios menghentikan semuanya, fokus mereka jadi kepada beberapa wanita yang terikat itu, anya tidak melihat sedikitpun expresi takut atau sedih diwajah para wanita itu.
"Putera ku Dominic ZhangQuen, ini adalah hadiahmu 20 gadis yang ayah hadiahkan untuk mu" senyum bangga terukir di wajah lord elios lalu dia menyuruh semuanya kembali menikmati pesta itu.
Yang benar saja, sejak kapan manusia dijadikan hadiah ? Pikir anya
Dominic menyunggingkan smrik nya lalu menyuruh mereka untuk kmenikmati pesta malam ini, saat mata anya melihat ke arah dominic mata mereka bertemu dan membuatnya merinding.
Ada satu orang wanita dengan balutan dress merah dengan d**a terbuka, berjalan mendekat pada dominic kuku-kukunya yang panjang dan berwarna senada dengan dress nya lancang menyentuh pipi seorang dominic. Tetapi sang empunya diam saja ?, Wanita itu lalu mencium pipi dominic dan berbisik sesuatu setelahnya dia berjalan menuju Lord elios dan duduk dipangkuannya.
Siapa wanita itu?
Dominic keluar dari ruangan itu menuju rooftoop, disana dia sedang bersama nao orang kepercayaan nya.
"Sepertinya ada valk tadi"
"Mana mungkin penyihir itu masuk ke acara yang di d******i vampire nao"
"Bisa saja. Mereka bisa menyamar"
"Lakukan penjagaan ketat dan-"
"SALAM HORMAT LORD ELIOS DIA.." kata seorang knight yang terburu-buru berbicara pada nao dan dominic
"Tenanglah ada apa ?"
"Lord elios dan istana sedang di serang seorang penyihir hitam "
Mata dominic berkilat merah dia begitu murka dengan para penyihir hitam itu, dominic lantas menuju Ayahnya dan dia sedang berada dibawah pengaruh sihir hitam, dia benar-benar sedang menyerang dengan membabi buta siapapun yang mendekat dia akan menyelapkannya.
"AYAH SADARLAH !" mata lord elios menatap tajam pada puteranya itu, dimatanya dominic bukanlah puteranya dan bersiap untuk menyerang. Saat mata dominic melihat kearah kanan dia menangkap sosok gadis yang sedang terduduk lemas, knight dan maid yang ditugaskan tidak meninggalkannya, tapi wajah ketakutannya sungguh menganggu pikiran dominic.
Dominic memancing keluar lord elios, dia terus menyerang anak laki-lakinya itu walau dominic berhasil menghindar tetapi itu membuat Lord elios semakin murka dan tidak terkendali. Sampai dia membunuh dirinya sendiri karena frustasi dan tak kuasa menahan rasa sakit.
"LORRRDDDDDDD......!!!!!!"