Tiga

958 Kata
Rachel memasuki Rumah Barunya.Rumah yang beberapa hari ini menjadi tempat singgahnya dan keluarganya. "Rachel Pulang."Teriak gadis itu setelah memasuki rumah.Itu adalah kebiasaanya saat pulang sekolah.Walaupun dia tau di jam ini hanya ada mamanya,pembantu,dan supir di rumahnya. "Sayang udah pulang.Gimana sekolahnya?"Tanya Ely setelah muncul dari arah dapur rumah. "Baik kok mah.Oh ya mama masak apa?Rachel laper."Kata Rachel sambil mengusap perutnya.Membuat Ely terkekeh lalu berkata "Mama sama bik Surti tadi masak sup buntut,iga bakar,tuna goreng,nasi merah,salat sayur sayang." Mata Rachel berbinar mendengar masakan yang di buat Mamanya dan pembantu keluarganya. Karena hampir semua yang dimasak Mamanya hari ini adalah makanan kesukaan gadis itu. "Widih dalam rangka apa mama masak banyak?"Tanya Rachel sambil menghampiri meja makan. "Enggak ada kok sayang."Jawab Ely sambil tersenyum canggung."Yaudah kamu makan dulu.Habis itu nanti temuin mama di ruang keluarga ya."Lanjutnya. Rachel segera mengambil nasi dari meja makan itu.Kemudian sekilas mengangguk ke arah Ely.Dia segera melakukan ritual makannya di atas meja makan.Apalagi melihat sajian lezat mengingat bahwa Rachel adalah gadis pecinta makan. Setelah menyelesaikan makannya Rachel segera menemui Ely mamanya ke Ruang keluarga sesuai permintaan Wanita itu. Rachel memanggil mamanya kemudian duduk di samping Ely sambil memeluk wanita itu dari samping. "Mama."Panggilnya dengan manja. Mama Ely tersenyum ke arah anaknya.Mengusap kepala Rachel sayang kemudian dia berkata "Mama mau bicara sama kamu." Rachel mendongakkan wajahnya menatap wajah Mamanya yang berada di atasnya. "Mama mau ngomong apa?pasti Rachel bikin kesalahan ya?Achel minta maaf ya mama."Kata Gadis itu sambil mengeratkan pelukannya dari samping. Terdengar Ely menghembuskan nafasnya berat kemudian dia tersenyum dan berkata."Enggak kok sayang.Kamu nggak nglakuin salah apa-apa.Mama cuma mau Bicara sama kamu.Ini menyangkut mama sama Papa."Jelas Mama Ely. Rachel masih setia diam.Dia tidak mau memotong pembicaraan Mama Ely saat wanita itu bicara.Rachel setia menunggu kelanjutan setiap kata yang keluar dari mulut mamanya. "Dulu Papa kamu punya seorang sahabat.Bisa di bilang sahabat karib karena saking akrabnya.Dulu saat Kami masih muda.Kita memang sudah pernah tinggal di Jakarta sayang.Karena seperti yang kamu tau.Mama sama papa kan asli orang Jakarta.Jadi Sahabat papa kamu itu juga orang sini.Mereka berteman sangat dekat bahkan sampai seperti keluarga.Setiap waktu,mereka selalu bersama,sekolah mereka selalu bersama.Sampai menikah pun mereka menentukan hari yang sama. "Saat setelah menikah.Papa kamu dipindah tugaskan ke Yogyakarta.Jadi kami pergi untuk tinggal di Yogyakarta.Kan kamu tau sendiri,bagaimana pekerjaan papa kamu.Nah,sahabat papa kamu itu seorang pengusaha.Dia masih setia berada di Jakarta.Mereka sempat lama sekali kehilangan Kontak dan tidak berkomunikasi.Namun,beberapa hari yang lalu takdir membawa mereka untuk saling bertemu kembali." ''Papa kamu sama sahabatnya,namanya Om Andi.Mereka bertemu di Bandara saat Om Andi ada penerbangan karena dia seorang pengusaha yang cukup ternama.Mereka bernostalgia satu sama lain.Dan mereka teringat.Bahwa mereka dulu pernah membuat suatu kesepakatan." Rachel mengerutkan keningnya.Masih setia mendengarkan cerita Mamanya.Dia belum dapat menangkap kemana arah mamanya akan bicara. Terdengar hembusan nafas dari mamanya sekali lagi lalu berkata. "Kesepakatan itu berisi.Bahwa bila nanti mereka memiliki seorang anak yang berbeda jenis kelamin.Maka mereka akan menjodohkan dan menikahkan anak mereka demi mempererat tali persaudaraan.Dan terikat hubungan saudara antara mereka." Deg Rachel baru bisa menangkap ke arah mana Mama nya itu bicara.Rachel mencoba menarik nafasnya dalam-dalam kemudian dia hembuskan perlahan. "Om Andi dan Papa kamu sama-sama bercerita tentang kehidupan mereka selama beberapa tahun mereka tidak bertemu.Setelah menyadari anak mereka ada yang berbeda jenis kelamin.Maka kesepakatan itu akan mereka lakukan sayang." "Maksut mama?"Tanya Rachel. "Om Andi memiliki dua anak laki laki,dan satu anak perempuan.Sedangkan papa kamu memiliki dua anak yang satu laki-laki dan yang satu perempuan.Anak om Andi yang pertama beda 1 tahun dengan Kakak kamu Arka.Dan anaknya yang kedua juga beda 1 tahun dari kamu.Dan yang perempuan dibawah setahun dari kamu."Jelas Mama Ely. "Jadi kami memutuskan untuk menjodohkan kamu sama anak Om Andi yang ke dua.Ini akan menjadi keputusan yang terbaik buat semuanya sayang."Lanjutnya. "Tapi?maksut mama aku dijodohkan?"Tanya Rachel tak percaya. "Maafin mama sayang.Tapi ini yang terbaik.Ini mungkin jalan Tuhan sayang.Dengan jalan perjodohan ini.Mama harap kamu akan memutuskan yang terbaik.Pikirkan ini matang-matang sayang.Dan mama Harap kali ini kamu memiliki keputusan yang baik untuk permintaan mama."Lanjut mamanya. Rachel menundukan kepalanya.Dia takut.Di lain sisi dia tidak mungkin menolak keinginan mamanya apalagi mengingat setiap jasa-jasa orang tuanya.Dia tidak ingin di cap anak pembangkang dan tidak penurut. Namun,dia masih sulit mengerti dengan semua ini.Dia masih Remaja,bahkan pacar dia tidak punya,apalagi memikirkan soal menikah.Rachel takut nantinya kehidupan rumah tangganya tidak akan berjalan dengan baik seperti kasus pernikahan dini lainnya. Rachel memutar otaknya mencari ide yang mungkin berhasil membuat kesepakatan itu gagal.Namun selama ini dia tidak pernah membangkang kata-kata orang tuanya.Dan dia tidak ingin mengecewakan orang tuanya apalagi Mamanya. "Ma,ini berat untuk Rachel.dilain sisi Rachel masih remaja,memikirkan punya pacar aja Rachel enggak pernah.Apalagi menikah.Rachel tau mungkin menurut mama ini yang terbaik.Tapi apa kata orang-orang nanti kalau Rachel akan menikah di usia muda?Rachel takut ma."Jawab Rachel. "Mama tau sayang.Tapi kami selaku orang tua sudah memikirkan ini dengan matang-matang sebelum mengambil keputusan.Ini semua mama lakukan karena mama sayang banget sama kamu.Mama mau yang terbaik buat kamu.Mama mohon kamu ngerti keinginan mama.Dan mama yakin kamu nggak akan ngecewain mama." Rachel menghela nafasnya mendengar setiap kata yang keluar dari mulut mamanya.Mamanya berkata dengan penuh harap untuk anak bungsunya.Seakan tidak pantas bila Rachel menolaknya. "Yaudah Rachel akan coba ini.Ini semua demi mama.Semua untuk mama.Semoga mama seneng dengan keputusan Rachel.Karena kalo mama seneng Achel pasti juga seneng.Ini semua karena Achel sayang banget sama mama.Karena apa?karena mama yang selalu ada buat Achel,selalu jagain Achel,Selalu di samping Achel Dan mama yang selalu belain Achel dari papa dan bang Arka saat Achel bikin salah."KataAchel membuat Ely langsung merengkuh tubuh mungil anaknya itu. Ely merangkul tubuh mungil Rachel dengan senyum kebahagiaan menghiasi wajahnya. "Mama tau Achel anak yang nggak pernah ngecewain mama.Achel selalu buat mama bangga."Kata mama Ely sambil mengelus pundak Rachel. Rachel tersenyum mendengar ucapan Ely,mamanya. "Iya mama Achel nggak akan mungkin bisa nolak keinginan mama.Karena Achel pengen mama bahagia.Achel nggak akan kecewain mama.Achel sayang mama."
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN