"Mak! Main," pinta Ilham mendengar beberapa temannya sedang saling kejar. "Boleh, ini pakai belanja. Traktir teman-teman juga, ya!" seru Rian menyodorkan uang lima puluh ribu. "Rian, itu terlalu banyak!" seru Kinarsih. Kedipan mata dari Rian membuat Kinarsih langsung terdiam. Rian tersenyum kecil mengiringi langkah kaki Ilham berjinjit-jinjit senang. "Nah, hp ini sudah siap. Gunakan sebaik mungkin." Kinarsih fokus melihat ponsel itu dengan perasaan campur aduk. Senang, tentu saja. Namun dia sangat malu mendapatkan perlakuan baik seorang pemuda tampan dan berkarir sukses. "Ini hadiah dari seorang kawan, jangan kamu anggap hutang," lanjut Rian. "Ini terlalu banyak," lirih Kinarsih dalam. "Tidak sama sekali. Hanya seharga makan siang di restoran," kekeh Rian yang disambut bibir

