BAB 21. KERIBUTAN

1833 Kata

"Kau tidak berkata demikian saat sedang di atas tubuhku Rayhan! Kau sama sekali tidak terlihat terpaksa. Tidak sedikit pun kalimat terpaksa yang keluar dari bibirmu saat kau menghabiskan malam denganku. Justru hanya desahan dan kata-kata, betapa nikmatnya diriku. Bukan begitu Aray?" Mia memalingkan wajahnya saat mendengar Heka bicara. Perkataan Heka membuat Mia merasa sangat tidak nyaman saat melewati syaraf pendengaranya. "Heka berhentilah berkata yang tidak-tidak, kau akan semkain terluka jik kau terus melakukannya Heka!" Rayhan meremas lengan Heka lebih kuat. "Hmmm," seringai sinis terkembang di bibir Heka, "kau tidak mau mengakui betapa kau menikmati bercinta denganku di depannya?" Heka berkata dengan nada yang menyedihkan untuk didengar. "Berhenti Heka..! Berhenti..!" Rayhan berk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN