BAB 41. MENGANCAM

1334 Kata

Rayhan termenung di dalam mobilnya yang melaju cukup kencang di jalanan kota batu. Perasaannya mengharu biru. Dia mencoba mengingat dan mencerna kembali apa yang baru saja Loko katakan. Setengah hatinya tidak percaya jika Heka melakukan banyak hal hanya demi dirinya. Seorang pemimpin perusahaan, apalagi Heka adalah seorang komisaris, keuntungan adalah di atas segalanya. Rayhan terus berpikir, keuntungan apa yang Heka dapatkan? Hanya demi cinta sajakah? Atau adakah kemungkinan lain? Heka pernah berkata separuh milik Rayhan adalah miliknya. Inikah yang dia inginkan? Setega itukah Heka kepadaku? Semua pemikiran itu campur aduk di dalam kepalanya. Rayhan memijat keningnya yang terasa panas. Namun jika mengingat sikap Heka yang manipulatif, sebagaimana dia menjebaknya hari itu, maka tidak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN