"Celine!" teriak panik suara lelaki di belakangnya.
Perempuan itu menoleh sesaat sebelum berbalik. Pria yang semula ia rindukan setelah tiba-tiba menghilang kini berada di hadapannya.
"Celine. Jangan coba-coba melakukannya!" serunya lagi memperingatkan.
Celine masih berdiri di tempat dengan diam, mata sembabnya masih mengalirkan butiran bening yang orang sebut sebagai air mata.
"Kembali ke sini Celine, ayo!" Raka mendekat perlahan. "Di sana berbahaya. Apa kau tidak merindukanku? Ayo kita bicara!"
"Tidak ada lagi yang harus kita bicarakan, Raka?" Celine menghapus air mata dengan punggung tangannya, nada suara perempuan tersebut bergetar.
Raka bisa melihat melalui netra yang menatapnya, terluka ... Celine jelas sedang menahan sakit di hatinya dan dengan berdiri di tebing ini membuat R
