Kedua pria itu—Raka dan Nicholas berjalan bersama menuruni tangga dengan wajah penuh lebam. Mereka menuju jalan raya untuk menemukan kendaraan di bawah langit yang kian menggelap. Tidak ada pembicaraan layaknya teman lama, maupun orang yang saling mengenal. Beberapa orang yang mereka jumpai memandangi dengan penuh tanda tanya. Barang kali berpikir kedua pria ini telah membunuh seseorang untuk kemudian dihilangkan jasadnya. Mata Nicholas melirik satu kantong plastik putih yang disodorkan Raka. Keduanya tengah duduk di depan mini market terdekat. “Kau bisa meminumnya atau hanya menempelkannya pada lukamu,” ujar Raka Nicholas menerimanya dan mengambil satu minuman kaleng untuk kemudia ia tempelkan di wajah. “jadi sebenarnya di mana Celine?” “Berikan ponselmu!” Raka meminta dengan satu ta

