Patah hati terbesar adalah ketika ayah dan ibu semakin menua, sementara kita sebagai anak masih belum bisa membanggakan dan mewujudkan impian mereka. Raka sedang memejamkan mata ketika pramugari memintanya mengencangkan sabuk pengaman karena pesawat yang mereka tumpangi sebentar lagi akan landing. Lelaki itu tidak benar-benar tidur, ia hanya tidak tahu harus memikirkan apa lagi sekarang karena merasa sudah tidak memiliki semangat selain menuruti apapun keinginan orang tuanya sekalipun itu berlawanan dengan kehendak hatinya. “Terima kasih,” ujar Raka tanpa ada senyum ramah seperti yang biasa ia tunjukan pada semua orang. Jangankan untuk beramah tamah, mengumpulkan puing-puing hatinya yang berantakan saja sudah terasa melelahkan. Meski demikian Raka sudah meyakinkan diri bahwa ini ada

