Bismillah ... Happy Reading ÷÷÷÷÷÷ Meikaira melempar kunci mobilnya keatas lalu menangkapnya kembali. Kegiatan tersebut terus dilakukan sampai sepatu miliknya menyentuh lantai teras rumah barulah memasukan kunci mobilnya kedalam saku bajunya. Meikaira membuka pintu utama,"Bun---" Meikaira tidak jadi memanggil Melisa. Matanya memandang lurus kedepan sana. Terdapat Bundanya bersama seorang pria paruh baya. Meikaira tidak berniat menyapa kedua orang itu sebab situasinya sedang memanas. Kedua orang itu sedang bertengkar, saling mengeluarkan argumen masing-masing, dan tidak lupa tangan mereka berdua tidak bisa tinggal diam untuk merusak barang-barang disekitarnya. "Siapa pria paruh baya itu sampai membuat Bunda marah?" Meikaira bertanya-tanya. "Saya akan membawa Meira!" teriak pri

