"Rindu adalah saat dimana ketiadaanmu masih bisa dirasakan dan keberadaanmu justru akan terasa tidak nyata." Nara Lovata Edrea.
***
Hari berlalu dengan cepat dan semakin larut. Hujan pun turun dengan derasnya. Nara masih sibuk dengan naskah novelnya. Ia menolak untuk istirahat. Meskipun tubuhnya terasa sudah sangat lelah dan kaku. Nara bersikeras jika ia masih bisa menahan dirinya dan menunggu kepulangan Rei saja.
Nara terus menunggu Rei dengan sangat resah. Matanya tak henti menatap jam dinding dan terus tertuju ke pintu depan. Berharap ia bisa melihat sosok Rei yang kembali pulang. Sesekali Nara juga melihat ke arah jendela. Mencoba menangkap sosok Rei meski hanya bayangannya saja.
Blaaaaar ....
Petir menyambar dengan keras. Nara sedikit terkejut dengan sambaran petir tersebut. Ha
