Hari ini adalah hari paling bersejarah, Tuan Liem memutuskan akan tetap menikahiku dan bersedia dicoret sebagai pewaris kekayaan Tuan Liu, ayahnya.
Tuan Liu mengungkapkan kekecewaan atas pilihan putranya. Telah kusaksikan bagaimana Tuan Besar seperti Tuan Liu pasrah pada keputusan Tuan Liem, anak yang kerang dia banggakan.
Sengit dia berkata, “Kau bukan lagi bagian dari saya.”
Namun Tuan Liem tak peduli, sepertinya dia sudah memikirkan rencana ini sejak lama.
“Tidak masalah, Ayah. Biarkan Kim yang menjadi pewaris kekayaanmu. Tetapi ada sarat yang harus Kim penuhi, yaitu tidak membuat kekacauan. Itu saja.”
Lelaki yang sejak tadi kuperhatikan berdiri di samping Tuan Liu adalah Tuan Kim. Belakangan aku tahu rupanya dia adik Tuan Liem seayah, berbeda ibu. Ibu Tuan Kim adalah istri kedua
