Chapter 20

1138 Kata

“Ayoklah sayang.., apa kau masih mengharapkan lelaki kaya raya itu?” Sinisnya, tentu saja yang dimaksud Seto adalah Surya, terakhir kali ia melihat laki-laki itu menemui Carmel, rasanya hati Seto panas. Ia tidak terima jika Carmel wanita yang ia cintai harus jatuh ketangan laki-laki lainnya. “Seto.. menyingkirlah dari hadapanku. atau aku akan berteriak!” Ancam Carmel. “Hahahhaa.. siapa yang akan mendengar teriakanmu, bahkan satpam didepan gerbang sudah aku amankan lebih dulu!” “Ma.. mama buka pintunya Ma.. bukaaa ma...!” Suara si kecil Cio menangis memanggil Carmel tangan kecilnya seraya menggebrak-gebrakkan daun pintu, tadi ia mendengar suara teriakan ibunya, sebagai anak yang paling disayang dan begitu dekat dengan wanita itu, ia tidak akan terima jika terjadi sesuatu dengan Carmel.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN