"Lo beneran ngikutin gue kesini kan? Pasti lo tahu dari Tian," tuding Gibran ketika dirinya hanya berdua dengan Ellea karena Adi yang ijin ke toilet. Gadis itu menopangkan kakinya dengan santai hingga dress di atas lutut yang dikenakannya tersingkap sedemikian rupa. "Terserah kalau kamu beranggapan kayak gitu. Yang jelas aku disini karena aku juga lagi punya pekerjaan," sanggahnya. Matanya kemudian memicing, menatap ke arah Gibran dengan tajam. "Kenapa sih susah banget buat kamu percaya kalau pertemuan kita sekarang ini pertanda jodoh?" Gibran mendengus, duduknya ia rubah menjadi bersandar dengan kedua tangan yang bersidekap di d**a. Pandangannya menatap jengah wanita cantik yang dirinya yakin sudah mengundang perhatian dari p****************g yang ada di restoran yang sama dengannya s

