BAB 21. RAMBUT

1178 Kata

Dia meletakkan tasnya di lantai kemudian menyentuh dagu Sofia, "Bukankah kau yang berkata sangat menginginkanku? Apa lagi yang kau tunggu? Sekaranglah waktunya," Jeffery berkata sambil menelan air liur yang terasa mencair di dalam mulutnya. Wajah marah dan bingung Sofia terlihat sangat menarik di matanya.  "A-apa? Apa maksudmu? Kapan aku bicara seperti itu?" Mata Sofia membulat.  "Aku sudah tau, kau pasti akan mengelaknya. Sofia, tanganmu menjelajahi isi celanaku. Bibirmu tak henti-hentinya terus mencumbuiku." Jeffery menyentuh bibir Sofia menggunakan ujung jemarinya.  "Oh … rasanya luar biasa, bisa kita mengulanginya lagi?" Jeffery menatap lekat mata Sofia sambil menggigit bibirnya. Dia memajukan wajahnya semakin dekat Sofia menelan ludah, iris Jeffery yang berwarna hijau seakan menen

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN