Firasat!

758 Kata
Keesokan harinya pagi-pagi sekali dia memanaskan motornya, sambil memakan sarapan yang disiapkan oleh ibunya. Setelah selesai diapun langsung tancap gas menuju kampus, dan lagi-lagi bertemu dengan Difa di jalan dan seperti biasa berangkat bersama menuju kampus. Sepanjang perjalanan Difa bercerita bahwa banyak perempuan yang membicarakan kehebatan Lang Buri, dan mengira-ngira bahwa mungkin ada beberapa yang suka kepadanya. “Lang gara-gara penampilanmu kemaren banyak yang nanyain kamu, kayanya banyak juga yang suka sama kamu!” Difa. “Yasudah biarkan saja.” Lang Buri. “Yehhh Kamumah, lumayan kan pada cantik-cantik, lagian kenapa sih gak ikut UKM Seni musik aja padahal kan kamu jago!” Difa. “Belum minat dif.” Lang Buri. “Hadeuuhh, yasudahlah gimana kamu aja!” Difa. *Ternyata Lang Buri pergi ke kampus pagi-pagi sekali tujuannya untuk mengisi data yang diminta kampus terlebih dahulu, Difa pun demikian, mereka bersama-sama pergi ke ruangan BAAK (Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan). Saat difa mengisi formulir data, Lang Buri malah memberikan amplop yang berisikan surat kepada seseorang yang dibagian pendataan mahasiswa. (Oh dia sudah menuliskan terlebih dahulu mungkin datanya di dalam amplop tersebut) Difa. Setelah selesai, mereka berdua pergi ke kelasnya masing-masing untuk mengikuti kegiatan perkuliahan. Saat perkuliahan awal selesai Lang Buri memilih pergi ke bawah pohon yang rindang untuk membaca buku ataupun sekedar melepas penat sambil menunggu perkuliahan selanjutnya datang. Tak sengaja Lang Buri melihat David sedang menganggu Elmira, dari ekspresi wajah Elmira terlihat jelas bahwa dirinya tidak mau berada dekat David. Namun meskipun melihat langsung Elmira sedang di ganggu David, Lang Buri tidak mengambil sikap papa-apa, terkesan seperti bodo amat, dan lebih memilih meneruskan membaca bukunya. 1 jam pun berlalu Lang Buri kembali masuk kelas, dan ternyata dia melihat Elmira ada dikelasnya, artinya Lang Buri dan Elmira satu kelas. Elmira diam saja seakan tak semangat mengikuti perkuliahan, mungkin karena gangguan dari David tadi membuatnya tidak nyaman, Elmira tak sengaja menatap Lang Buri cukup lama, akan tetapi Lang Buri terlihat seperti melamun. (Kenapa yahh…, kenapa dia hanya diam saja, matanya melihat kedepan akan tetapi sebenarnya tatapannya kosong, mungkin dia sedang ada masalah) 2 jam berlalu perkuliahan pun selesai, Lang Buri bergegas untuk pulang, entah ada apa dia seakan-akan sedang terburu-buru untuk pulang kerumah. Akan tetapi tak sengaja dia bertemu dengan david di tangga menuju lobi, terlihat jelas tatapan dari jauh seakan tidak suka dengan melihat hadirnya Lang Buri. Saat dari jauh David seakan merencanakan sesuatu, saat mereka berpapasan David dengan sengaja menyenggol bahu Lang Buri, akan tetapi yang terjatuh adalah David, dan Lang Buri malah terus berjalan dengan polos. “Woiiiii, jangan belagu lu!” David. begitu ucapnya sambil berusaha bangun kembali. Mata David semakin jelas terlihat sangat jengkel kepada Lang Buri. (Awas saja sampai keliatan lagi batang hidungnya, aku bikin malu dia!) Lang Buri pun mengambil motornya lalu pergi dari kampus, ternyata dia bukan pergi kerumahnya dia pergi kearah yang berbeda jalurnya. Difa pun tak sengaja melihatnya yang sedang terburu-buru pergi itu. (Mau kemana sih dia, kaya yang di kejar-kejar anjing aja buru-buru banget) Difa. Kesokan harinya Lang Buri pergi kekampus lagi, namun sekarang tidak bertemu dengan Difa karena mungkin jam ngampus mereka berbeda sehingga di perjalanan Lang Buri hanya sendirian. Mengikuti kegiatan belajar seperti biasa, semakin hari semakin sering Elmira memperhatikan Lang Buri, mungkin karena Lang Buri tidak terlalu banyak tingkah membuatnya penasaran. (Sebenarnya dia itu ngapain sih kesehariannya, kalo di liat-liat gitu-gitu aja) Elmira. Saat Lang Buri selesai mengikuti perkuliahan pertamanya dia pergi ke pohon itu lagi untuk duduk sambil menunggu jam perkuliahan berikutnya. Lang Buri tak sengaja melihat muka Difa yang babak belur entah dikarenakan kenapa, Lang Buri pun langsung menghampirinya. “kenapa muka kamu babak belur gitu dif?” Lang Buri. “Engga ini Cuma jatuh tadi pas olahraga” Difa. *Raut muka Buri menunjukan rasa tidak percaya dengan perkataan Difa. “Bohong kamu!, siapa yang berani melakukannya?” Lang Buri. “Bukan kok beneran ini Cuma jatuh tadi pas olahraga” Difa. “begitu ya, yasudah” Lang Buri. *Sepertinya Lang Buri tidak percaya dengan perkataan Difa, namun dikarekan tidak ada petunjuk Lang Buri tidak bisa berbuat apa-apa. Setelah selesai mengikuti perkuliahan, Lang Buri pun bergegas pergi, sepertinya ingin menuju tempat yang sama seperti kemarin. Akan tetapi sesampainya Lang Buri di tempat parkirnya, dia menemukan gelang. (Rasanya aku pernah melihat Gelang ini, oh iya ini gelangnya David aku pernah melihat dia memakai gelang ini saat tampil di depan) Lang Buri. (Tapi kenapa gelangnya ada didekat motorku?) Lang Buri. Namun dikarekan terburu-buru Lang Buri pun langsung bergegas pergi tanpa memikirkan panjang apa penyebab gelang David ada di dekatnya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN