Di Balik Sayap yang Terluka

1378 Kata

Dara mengerutkan keningnya. Kenapa Ibu Sasmita belum pulang? Padahal ini sudah sore. Apakah beliau dan Noah memutuskan untuk jalan-jalan lebih lama? Dara menghela napas pelan. Ia sudah cukup bosan hanya berbaring di kamar seharian, jadi ia memutuskan untuk turun ke lantai bawah. Tanpa pikir panjang, Dara mengambil satu piring dan segelas teh hangat, lalu membawanya ke halaman belakang. Udara sore terasa sejuk, matahari yang hampir tenggelam memberi warna keemasan di langit. Ia berharap, dengan berjemur dan menikmati makanan ringan, demamnya bisa segera hilang. Saat sedang menikmati suapan pertama, ponselnya bergetar di atas meja. Hanson. Astaga. Mau apa lagi bocah ini? Dara langsung menjawab dengan nada setengah malas. "Hallo?" "Dara, aku mengirimkan makanan untuk kamu. Katanya kamu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN