28. Tembakan

2366 Kata

"El, jangan macem-macem," teriak Ray dari telepon yang masih tersambung. Elio justru tertawa. "Santai." "El, Henry tau Allan disitu. Makanya dia diem dan nggak mau ngasih tau kamu dulu." "Bukannya bagus kalo dia disini?" balas Elio "El, non! Jangan macem-macem!" Elio tidak menjawab lagi. Kini, dia justru beranjak mendekat pada tas hitam besar yang tergeletak di sudut ruang. Ada beberapa baju milik Elio yang sengaja dibiarkan di dalam sana. Setelah menyibak beberapa lembar kain, Elio lantas meraih sebuah benda berwarna hitam. Senjata api. "Elio!" Suara Ray masih terdengar dari seberang. "Hmm." Elio hanya membalas dengan gumaman pelan. "Kamu mau ngapain?" "Main-main doang sedikit." "El!" Elio masih tidak menggubris peringatan Ray. Sebenarnya, telinga yang Elio sumpal dengan airpo

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN